Artikel

Apa itu Cap Go Meh? Singkawang Jadi Kota Perayaan Imlek Paling Meriah di Indonesia

profile picture Feni Amelia
Feni Amelia
Apa itu Cap Go Meh? Singkawang Jadi Kota Perayaan Imlek Paling Meriah di Indonesia
Apa itu Cap Go Meh? Singkawang Jadi Kota Perayaan Imlek Paling Meriah di Indonesia
HARIANE - Apa itu Cap Go Meh? Meskipun, telah melewati berpuluh-puluh tahun, tetapi bagi beberapa orang masih belum memahami arti Cap Go Meh yang sebenarnya.
Jawaban atas pertanyaan apa itu Cap Go Meh tentunya berkaitan erat dengan perayaan tahun baru Imlek yang diselenggarakan setiap tahun.
Beberapa orang hanya memahami apa itu Cap Go Meh sebagai perayaan yang dilakukan beberapa hari setelah tahun baru imlek.
Lantas, apa itu Cap Go Meh yang sebenarnya? Berikut penjelasan lengkapnya dilansir dari kanal Youtube Tjhen Wandra.
BACA JUGA : 7 Tradisi Unik Imlek Tiap Tahun: Harus Potong Rambut, Mengapa?

Apa itu Cap Go Meh?

Cap Go Meh adalah puncak perayaan hari raya Imlek atau tahun baru China yang bertepatan pada hari ke-15 tahun baru Imlek.
Dengan demikian, ketika Cap Go Meh selesai dilakukan, maka selesai pula perayaan tahun baru Imlek atau tahun baru China.
Perayaan Cap Go Meh di setiap negara berbeda-beda, bahkan di beberapa wilayah Indonesia pun bervariasi.
Di Indonesia, istilah Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien yang berarti malam ke-15.
Namun, di beberapa negara lain, seperti China, Malaysia, dan Singapura, menggunakan istilah Cap Go Meh dengan bahasa Mandarin.
Istilah Cap Go Meh di negara tersebut dikenal dengan yuán xiāo jié atau shàng yuán jié.

Tradisi Perayaan Cap Go Meh

Apa itu Cap Go Meh
Lampion di setiap rumah dan jalan. (Ilustrasi: unsplash.com/PradamasGifarry)
Adapun tradisi yang dilakukan saat perayaan Cap Go Meh di antaranya sebagai berikut.

1. Memasang Lampion

Masyarakat Tionghoa biasanya memasang lampion di setiap rumah dan jalan, sehingga pada saat Cap Go Meh akan banyak ditemukan lampion-lampion di jalan.

2. Main Tebak-tebakan

Masyarakat Tionghoa mempunyai tradisi bermain tebak-tebakan pada saat perayaan Cap Go Meh. Tebak-tebakan ini disebut cāi dēng mí.
Pada saat malam perayaan Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa biasanya makan keluarga bersama dan bermain tebak-tebakan.
BACA JUGA : Asal Mula Barongsai yang Wajib Diketahui pada Tahun Baru Imlek 2023, Benarkah Awalnya Karena Mitos?

3. Makan Malam Bersama

Masyarakat Tionghoa memiliki tradisi makan malam bersama saat malam perayaan Cap Go Meh. Adapun makanan khas yang dimakan berbeda-beda setiap negara.
Di Indonesia, makanan khas yang dimakan yaitu lontong Cap Go Meh. Lontong Cap Go Meh biasanya terdiri dari lontong, bubuk kedelai, opor ayam, dan sambal godok.
Sementara, di negara berbahasa Mandarin, makanan khas yang dimakan saat perayaan Cap Go Meh adalah tāng yuán atau yuán xiāo.
Tāng yuán atau yuán xiāo adalah wedang ronde yang berbentuk bulat, kecil, dan warna-warni.
Setelah makan malam bersama, masyarakat Tionghoa biasanya akan keluar rumah untuk menonton atraksi tarian Naga dan tarian Barongsai.

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia

Lebih lanjut, perayaan Cap Go Meh di Indonesia yang paling meriah berada di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Apa itu Cap Go Meh
Ilustrasi tarian Naga. (ilustrasi: unsplash.com/DonnyHaryadi)
Perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang ditunjukkan dengan tarian Naga dan tarian Barongsai. Tidak hanya itu, di Kota Singkawang juga terdapat tradisi Ta Thung atau Lok Thung.
Tradisi Ta Thung atau Lok Thung adalah puluhan orang yang tubuhnya dirasuki oleh roh dewa dan masing-masing orang tersebut akan digotong oleh beberapa orang.
Orang-orang tersebut akan melakukan atraksi dengan menyayat tubuhnya menggunakan pisau, menusuk wajahnya dengan besi, memakan ayam yang masih hidup, dan berbagai atraksi lainnya.
Konon katanya, maksud dari atraksi Ta Thung atau Lok Thung tersebut adalah dapat memberikan berkah bagi masyarakat setempat.
BACA JUGA : 3 Buah Khas Imlek ini Memiliki Makna yang Luar Biasa, Salah Satunya Rejeki yang Melimpah
Pada setiap tahunnya, banyak turis asing yang mengunjungi Kota Singkawang untuk melihat perayaan Cap Go Meh.
Demikian, penjelasan mengenai apa itu Cap Go Meh dalam perayaan tahun baru imlek. ****
1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Digelar di Hari Pertama Idul Fitri, Warga Antusias Berebut Gunungan saat Grebeg Syawal

Digelar di Hari Pertama Idul Fitri, Warga Antusias Berebut Gunungan saat Grebeg Syawal

Senin, 31 Maret 2025
Pertapaan Kembang Lampir dan Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam di Jawa

Pertapaan Kembang Lampir dan Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam di Jawa

Senin, 31 Maret 2025
Sejarah Hari Raya Idul Fitri : Kemenangan Perang Badar dan Perayaan Kaum Jahiliyah

Sejarah Hari Raya Idul Fitri : Kemenangan Perang Badar dan Perayaan Kaum Jahiliyah

Senin, 31 Maret 2025
Layanan Pengelolaan Sampah di Sleman Libur 2 Hari, Masyarakat Diimbau Kurangi Timbulan Sampah

Layanan Pengelolaan Sampah di Sleman Libur 2 Hari, Masyarakat Diimbau Kurangi Timbulan Sampah

Senin, 31 Maret 2025
Pemetaan Jalur Rawan, Pemudik dan Wisatawan Dilarang Melintas di Jalan Cinomati Bantul

Pemetaan Jalur Rawan, Pemudik dan Wisatawan Dilarang Melintas di Jalan Cinomati Bantul

Senin, 31 Maret 2025
Jelang Lebaran, Bupati Sleman Tinjau Pos Pengamanan dan Infrastruktur yang Rusak Akibat Longsor

Jelang Lebaran, Bupati Sleman Tinjau Pos Pengamanan dan Infrastruktur yang Rusak Akibat Longsor

Minggu, 30 Maret 2025
Libur Lebaran Tiba, Suraloka Interactive Zoo Hadirkan Zona Baru dengan Berbagai Spesies Hewan

Libur Lebaran Tiba, Suraloka Interactive Zoo Hadirkan Zona Baru dengan Berbagai Spesies Hewan

Minggu, 30 Maret 2025
Refleksi Idul Fitri 1446 H, Haedar Nashir Ingatkan Umat Muslim Tumbuhkan Jiwa Khalifatullah ...

Refleksi Idul Fitri 1446 H, Haedar Nashir Ingatkan Umat Muslim Tumbuhkan Jiwa Khalifatullah ...

Minggu, 30 Maret 2025
Seorang Warga Girimulyo Sempat Tertimbun Tanah Longsor Selama Satu Jam

Seorang Warga Girimulyo Sempat Tertimbun Tanah Longsor Selama Satu Jam

Minggu, 30 Maret 2025
Pemkab Kulon Progo Dorong Normalisasi Sungai Serang Segera Dilakukan

Pemkab Kulon Progo Dorong Normalisasi Sungai Serang Segera Dilakukan

Minggu, 30 Maret 2025