Berita , D.I Yogyakarta

Buntut Tarif Rp 100 Ribu Gumuk Pasir Bantul, Dinpar Akan Pastikan Status Lahannya

profile picture Tri Lestari
Tri Lestari
Buntut Tarif Rp 100 Ribu Gumuk Pasir Bantul, Dinpar Akan Pastikan Status Lahannya
Video yang menampilkan tarif Rp 100 ribu Gumuk Pasir Bantul. (Foto: TikTok/dwi_riyantoo)
HARIANE – Video yang menampilkan tarif Rp 100 ribu Gumuk Pasir Bantul yang diunggah di media sosial menjadi viral dan menjadi perbincangan netizen.
Video yang menampilkan informasi mengenai tarif Rp 100 ribu Gumuk Pasir Bantul tersebut diunggah oleh pemilik akun TikTok @dwi_riyantoo.
Berikut informasi lengkap mengenai tarif Rp 100 ribu Gumuk Pasir Bantul yang viral serta tanggapan dari Dinpar terkait hal ini.

Tarif Rp 100 ribu Gumuk Pasir Bantul

BACA JUGA : Viral Video Retribusi Gumuk Pasir Bantul Rp100 Ribu, Padahal Biasanya Cuma Parkir Saja
Berdasarkan pada video yang diunggah oleh akun tersebut, dapat terlihat seorang ibu yang meminta tarif sebesar Rp 100 ribu kepada pengunjung Gumuk Pasir.
Menurut ibu tersebut, tarif yang diberlakukan tersebut karena lahan yang digunakan sebagai tempat wisata merupakan milik pribadi.
“Soalnya ini lokasi yang ini, ini punya pribadi. Ini punya hak milik. Kalau yang disana itu punyanya Sultan Ground,” ucap ibu tersebut.
Dalam video tersebut, terdapat sebuah keterangan yang memberikan informasi bahwa pembuat video tersebut baru pertama kali dikenakan tarif Rp 100 ribu.
“Sering banget ke gumuk pasir antar temen atau cm jalan2 aja dan baru kali ini dimintai 100rb, alasan nya lahan pribadi. Padahal biasanya cm bayar parkir aja,” tulis keterangan dalam video tersebut.
Menurut ibu tersebut, tarif yang diminta ini sudah diberlakukan sejak lama.
“Enggak baru kali ini, udah lama,” ucapnya.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Perintah Tunda Ikut Retret, Waketum Gerindra: Kepala Daerah Tidak Hanya Mewakili Satu Kelompok ...

Perintah Tunda Ikut Retret, Waketum Gerindra: Kepala Daerah Tidak Hanya Mewakili Satu Kelompok ...

Jumat, 21 Februari 2025 23:10 WIB
Pembukaan Sekolah Tani Nasional 2025, Budi Djiwandono: Petani Butuh Peremajaan

Pembukaan Sekolah Tani Nasional 2025, Budi Djiwandono: Petani Butuh Peremajaan

Jumat, 21 Februari 2025 22:23 WIB
Wamendagri Sebut Ada 47 Kepala Daerah Tak Hadir Tanpa Keterangan di Retreat Akmil ...

Wamendagri Sebut Ada 47 Kepala Daerah Tak Hadir Tanpa Keterangan di Retreat Akmil ...

Jumat, 21 Februari 2025 19:10 WIB
Jadi Bupati Sleman Didukung PDIP, Harda Kiswaya Tetap Berangkat Retret di Akmil Magelang

Jadi Bupati Sleman Didukung PDIP, Harda Kiswaya Tetap Berangkat Retret di Akmil Magelang

Jumat, 21 Februari 2025 18:36 WIB
Suasana di Akmil Magelang Jawa Tengah Jelang Retreat Kepala Daerah

Suasana di Akmil Magelang Jawa Tengah Jelang Retreat Kepala Daerah

Jumat, 21 Februari 2025 15:18 WIB
Cawe-Cawe Megawati Berlanjut, dari Era Jokowi ke Pemerintahan Prabowo

Cawe-Cawe Megawati Berlanjut, dari Era Jokowi ke Pemerintahan Prabowo

Jumat, 21 Februari 2025 15:17 WIB
Tingkatkan Pelayanan, KAI Commuter Luncurkan Kartu Disabilitas di Yogyakarta

Tingkatkan Pelayanan, KAI Commuter Luncurkan Kartu Disabilitas di Yogyakarta

Jumat, 21 Februari 2025 14:33 WIB
Nasib Kepala Daerah dari PDIP yang Sudah Tiba di Jogja, Hasto Wardoyo: Kita ...

Nasib Kepala Daerah dari PDIP yang Sudah Tiba di Jogja, Hasto Wardoyo: Kita ...

Jumat, 21 Februari 2025 14:20 WIB
Tunda Ikuti Retreat di Magelang, Bupati Gunungkidul: Kami Tegak Lurus Ketum Megawati

Tunda Ikuti Retreat di Magelang, Bupati Gunungkidul: Kami Tegak Lurus Ketum Megawati

Jumat, 21 Februari 2025 14:17 WIB
Megawati Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retret, Hasto Wardoyo Tunggu Klarifikasi

Megawati Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retret, Hasto Wardoyo Tunggu Klarifikasi

Jumat, 21 Februari 2025 12:40 WIB