Demo di Irak pecah di gedung parlemen Baghdad dalam rangka memprotes pencalonan perdana menteri. (Ilustrasi: Pexels/Lara Jameson)
Beberapa jam setelah demo berlangsung, Muqtada al-Sadr selaku pimpinan syiah memberi tahu bahwa pesan dari pengunjuk rasa telah diterima dan meminta mereka untuk tidak melanjutkan aksi.Potret Muqtada al-Sadr, Pimpinan Syiah Para Pengunjuk Rasa saat Demo di Irak (Foto: Instagram/muqtada__al_sadr)Atas perintah dari Al-Sadr tersebut, pengunjuk rasa Syiah langsung keluar dari gedung parlemen dalam pengawasan kepolisian.
Alasan Tersembunyi di Balik Demo di Irak
Demo di Irak dalam rangka memprotes pencalonan Perdana Menteri Al-Sudani tidak dilakukan dengan tanpa alasan.Sebagian besar pengunjuk rasa mengaku tujuan utama mereka melakukan demo karena ingin menentang korupsi dan melawan politisi korup.Pengunjuk rasa mengaku jengah dengan keadaan negara mereka yang lemah karena korupsi besar-besaran yang dilakukan pejabat pemerintah.Baca Juga: Turki Luncurkan Serangan Ke Irak Baru-baru Ini Pada 18 April Lalu, Begini Penjelasan ErdoganNamun, pengamat politik menilai ada alasan tersembunyi yang membuat pengikut Al-Sadr melakukan demo besar-besaran di Zona Hijau.Yerevan Saeed dari Institut Negara Teluk Arab mengatakan, bahwa Al-Sadr ingin menunjukkan eksistensinya kepada Al-Sudani bahwa dia masih kuat dalam hal politik.Saeed juga menilai, persaingan politik ini akan memunculkan bahaya perselisihan antara penduduk sipil dan syiah.
Bukan Pertama Kalinya Terjadi
Ternyata, demo di Irak yang dilakukan oleh pengikut Syiah Muqtada al-Sadr juga pernah terjadi pada tahun 2016. Pola unjuk rasa yang dilakukan juga persis sama yaitu dengan cara menduduki kawasan Zona Hijau.