Berita , D.I Yogyakarta

Desak PP Muhammadiyah Tolak Konsensi Tambang, Sekelompok Massa Lakukan Aksi Bisu di Universitas Aisyiyah Sleman

profile picture Yohanes Angga
Yohanes Angga
Desak PP Muhammadiyah Tolak Konsensi Tambang, Sekelompok Massa Lakukan Aksi Bisu di Universitas Aisyiyah Sleman
Sekelompok massa aktivis Forum Cik Ditiro menggelar aksi bisu di depan Universitas Aisyiyah, Sleman untuk mendesak PP Muhammadiyah menolak izin tambang. (Foto:hariane/Yohanes Angga)

HARIANE - Sekelompok massa melakukan aksi bisu di depan Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), Gamping, Sleman pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Mereka menuntut PP Muhammadiyah agar menolak izin konsensi tambang bagi ormas keagamaan. 

Sebagai informasi, Universitas Aisyiyah Sleman dijadikan lokasi rapat pleno PP Muhammadiyah untuk membahas penawaran pemerintah terkait izin tambang.

Adapun, kelompok massa itu merupakan aktivitas yang dalam Forum Cik Ditiro. Dengan jumlah peserta sekitar belasan ini, mereka mendesak agar PP Muhammadiyah menolak tawaran dari pemerintah.

Dalam aksi ini, massa membawa dua spanduk. Salah satunya bertuliskan 'Petaka Tambang - Transisi Pemerintahan'.

Sedangkan satu spanduk lagi bernada sindiran untuk PP Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang telah lebih dulu menerima izin pengelolaan tambang.

Spanduk tersebut bertuliskan 'Dipisahkan Qunut, Disatukan Tambang'. Salah satu peserta juga membawa poster bertuliskan 'Muhammadiyah, Ingat Kyai Ahmad Dahlan. Bukan Jokowi & Bahlil'.

Dalam aksi ini, massa kompak memasang lakban pada mulut masing-masing yang menandai aksi bisu mereka. Sementara polisi terlihat berjaga di lokasi aksi.

Sebelumnya, ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Azrul Tanjung menyebut organisasinya sepakat menerima tawaran pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengelola tambang. Keputusan itu dibuat setelah rapat pleno pertengahan bulan ini.

Azrul mengatakan, pihaknya sudah melakukan kajian mendalam sebelum menerima izin tambang. Merujuk kajian itu, Muhammadiyah siap mengelola tambang.

Azrul menjelaskan Muhammadiyah berdiskusi dengan para pakar sebelum mengambil keputusan itu. Mereka mempertimbangkan aspek-aspek dari sisi ekonomi, bisnis, aspek sosial, budaya, hukum, dan HAM dan lingkungan selama tiga bila terakhir ini.

Kesimpulannya, Muhammadiyah menerima tambang karena Indonesia masih belum bisa melakukan transisi energi. Jika manusia melepas ketergantungan terhadap batu bara, ucapnya, maka dunia akan gelap gulita.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Meresahkan! Geng Motor Magelang Bacok Warga, Mata dan Hidung Korban Luka Parah

Meresahkan! Geng Motor Magelang Bacok Warga, Mata dan Hidung Korban Luka Parah

Sabtu, 02 Agustus 2025
Kasus TKD Sampang Tak Kunjung Final, JPU dan Terdakwa Sama-Sama Ajukan Kasasi

Kasus TKD Sampang Tak Kunjung Final, JPU dan Terdakwa Sama-Sama Ajukan Kasasi

Sabtu, 02 Agustus 2025
Dua Bangkai Penyu Berukuran Jumbo Hebohkan Wisatawan Pantai Sepanjang

Dua Bangkai Penyu Berukuran Jumbo Hebohkan Wisatawan Pantai Sepanjang

Sabtu, 02 Agustus 2025
Aktifkan Kembali Organisasi Setelah Mati Suri, IKA-PMII DIY Kukuhkan Pengurus Wilayah Periode 2025-2030

Aktifkan Kembali Organisasi Setelah Mati Suri, IKA-PMII DIY Kukuhkan Pengurus Wilayah Periode 2025-2030

Sabtu, 02 Agustus 2025
Masih Belum Ditemukan, Ini Harapan Pihak Keluarga Wisatawan yang Hilang di Pantai Siung

Masih Belum Ditemukan, Ini Harapan Pihak Keluarga Wisatawan yang Hilang di Pantai Siung

Sabtu, 02 Agustus 2025
Gudang SDA Pemprov DKI Jakarta Ludes Dilahap Api, Masyarakat Panik

Gudang SDA Pemprov DKI Jakarta Ludes Dilahap Api, Masyarakat Panik

Sabtu, 02 Agustus 2025
Upaya Pencarian Wisatawan Hilang di Pantai Siung, Tim SAR Perluas Radius Penyisiran

Upaya Pencarian Wisatawan Hilang di Pantai Siung, Tim SAR Perluas Radius Penyisiran

Sabtu, 02 Agustus 2025
Kecelakaan di Sleman Adu Banteng NMax Vs Vario, 2 Pengendara Luka Serius

Kecelakaan di Sleman Adu Banteng NMax Vs Vario, 2 Pengendara Luka Serius

Sabtu, 02 Agustus 2025
Promosi Buku di Era Digital: Literasi, Branding, dan Peluang di Tengah Laju Platform

Promosi Buku di Era Digital: Literasi, Branding, dan Peluang di Tengah Laju Platform

Sabtu, 02 Agustus 2025
Talkshow Dari Toko Buku ke Komunitas FSY 2025, Upaya Merawat Literasi Lewat Komunitas ...

Talkshow Dari Toko Buku ke Komunitas FSY 2025, Upaya Merawat Literasi Lewat Komunitas ...

Sabtu, 02 Agustus 2025