Gaya Hidup , Budaya , Wisata , Artikel , Pilihan Editor
Dijuluki Mini Hollywood Indonesia, Begini Pesona Studio Alam Gamplong: Tempat Wisata Edukasi Perfilman
Anasya Adeliani
Dijuluki Mini Hollywood Indonesia, Begini Pesona Studio Alam Gamplong: Tempat Wisata Edukasi Perfilman
HARIANE - Mini Hollywood Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai Studio Alam Gamplong, merupakan destinasi wisata di Yogyakarta yang tak ada habis-habisnya karena keindahan serta keistimewaan nya. Belum lagi, tempat wisata buatan ini kini marak dikunjungi dan menjadi hit di Yogyakarta.
Mini Hollywood Indonesia berada di Kabupaten Sleman, tepatnya 16 kilometer dari titik nol Yogyakarta. Tempat wisata ini menawarkan berbagai design bangunan unik. Sangat cocok bagi wisatawan yang menyukai fotografi.
Alasan dijuluki mini Hollywood Indonesia
Dijuluki mini Hollywood Indonesia karena studio film ini dapat dijadikan wisata edukasi bukan hanya sebagai tempat wisata pada umumnya yang dapat dikunjungi dengan bebas. Gamplong Studio Alam Sleman (GSAS) adalah sebuah studio film yang dibangun untuk kebutuhan syuting/perfilman. Studio film yang dibangun di alam terbuka dan diberi nama GSAS ini Ketika tidak digunakan untuk syuting, dibuka umum untuk wisata edukasi dan instagramable serta disewakan juga untuk kegiatan lainnya seperti pre-wedding dan syuting video klip.BACA JUGA : Menilik Spot Menarik Museum Soeharto di Yogyakarta dan Kisah Unik Dibalik SejarahnyaBangunan pun dibuat sesuai kebutuhan film yang disesuaikan dengan era/tahun yang ditentukan, jadi akan berubah-ubah secara berkala bahkan dibuat usang atau rusak karena disesuaikan untuk kebutuhan syuting. Bukan tanpa alasan tempat ini dijuluki sebagai mini Hollywood Indonesia. Karena hal tersebut tak terlepas dari pemanfaatan Gamplong Studio sebagai lokasi syuting film. Salah satu film terkenal 'Sultan Agung The Untold Love Story', film yang pernah mengambil gambar di sini. Film tersebut merupakan film terbaru karya Hanung Bramantyo. Sultan Agung The Untold Love Story mengambil setting pada sekitar abad 16 dan 17. Semula tempat ini merupakan lahan desa, yang kemudian dirubah menjadi Indonesia abad 16an. Sekitar akhir abad ke-16, Indonesia berada pada kekuasaan Belanda. Sehingga di Gamplong Studio terdapat benteng Belanda, bangunan China, joglo, hingga nuansa betawi. Tentu akan sangat unik bisa berfoto dengan nuansa tempo dulu yang ada pada saat itu. Melansir dari Visiting Jogja, awal mula pembuatan Gamplong Studio Alam ini dibangun atas prakarsa Mooryati Soedibyo. Pengusaha sukses pendiri Mustika Ratu. Wanita berusia 91 tahun ini awalnya ingin menyumbangkan sebuah film untuk bangsa. Beliau ingin film tersebut bisa memberikan pelajaran tentang pengembangan karakter dan kepemimpinan. Atas dasar tujuan tersebut, dipilihlah tokoh Sultan Agung sebagai inspirasinya. Setelah mencari lokasi yang sesuai untuk syuting, dipilihlah Gamplong Studio ini. Setelah syuting selesai, pihak Mooryati Soedibyo menghibahkan studio ini kepada pemerintah daerah setempat.