Gaya Hidup , Budaya , Wisata , Artikel , Pilihan Editor
Dijuluki Mini Hollywood Indonesia, Begini Pesona Studio Alam Gamplong: Tempat Wisata Edukasi Perfilman
Anasya Adeliani
Dijuluki Mini Hollywood Indonesia, Begini Pesona Studio Alam Gamplong: Tempat Wisata Edukasi Perfilman
Mini Hollywood Indonesia, tempat wisata edukasi perfilman Gamplong Studio ini memiliki area yang sangat bagus dan cukup luas. Selain itu properti dan setnya dibuat sedetail mungkin. Tak heran jika tempat ini sangat pas untuk digunakan sebagai wisata edukasi perfilman.
"Tempat ini di bangun tahun 2017, dan pembukaan pada tahun 2018. Saat weekday dapat memiliki sekitar 500-700an pengunjung, dan saat weekend pernah mencapai 1.500 dalam situasi pandemic sekarang ini."
"Pada puasa tahun lalu agak sepi karena pandemic & larangan lainnya, tetapi puasa tahun ini sudah lumayan ramai. Karena semua pengunjung adalah lapisan masyarakat, jadi tidak ada patokan harga, sehingga bisa memberkan dana operasional seikhlas nya."
"Baru di dalam membeli tiket jika ingin mendatangi tempat wahana seperti museum bumi manusia, ainun habibi dan lainnya hanya dengan harga Rp 10.000 yang ditawarkan. Pengunjung anak-anak muda juga suka datang untuk kebutuhan konten," tutur Adi Bromo seorang kepala pengelola Studio Gamblong, kepada Hariane, Sabtu, 2 April 2022.
"Tujuan dari studio ini selain bisa untuk mengelola barang bekas syuting dan menjadi spot foto. Juga bisa untuk tempat magang, proses belajar mengajar dari berbagai jurusan pariwisata, multimedia. Nantinya akan di arahkan langsung oleh saya atau pembimbing lainnya," tambahnya.
Wisata ini memberikan pendidikan kepada khalayak dan bagaimana proses pembuatan film. Proses kreatif seperti apa yang dibutuhkan untuk menyuguhkan sebuah tontonan yang berkualitas.
Bagi orang yang berkecimpung di bidang ini, tentu saja akan menjadi referensi yang valid. Dan bagi orang yang tidak memiliki bidang di dunia perfilman pun, tetap bisa mendapatkan sebuah edukasi.
Karena sebuah film dibuat tak hanya sehari atau dua hari. Tiap adegan memiliki tingkat kesulitan tersendiri, entah dari properti ataupun aktingnya. Pengetahuan seperti ini akan mewujudkan dukungan yang tinggi kepada insan perfilman.
Salah satu wujud dukungan tersebut adalah dengan menonton film di bioskop. Sehingga insan perfilman tetap bisa berkreasi mewujudkan film-film berkualitas.
Para pengunjung juga bisa berfoto di Benteng Zaman Belanda. Karena untuk syuting, benteng yang di sini bukanlah benteng asli dari zaman belanda.
Benteng di sini merupakan salah satu setting yang digunakan untuk syuting film. Meski hanya untuk keperluan syuting, namun detailnya cukup mengagumkan.
Benteng ini memiliki pintu besar yang sangat khas dan gagah. Di depan benteng ini juga terdapat sungai yang menjadi pembatas khas zaman dulu. Berfoto di depan pintu benteng ataupun jembatan, tentu akan menjadi foto anti mainstream.