HARIANE – Kabupaten Gunungkidul kembali menerima bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari pemerintah pusat.
Bantuan alsintan yang diserahkan kepada kelompok tani berupa 7 unit rice transplanter, 7 unit pompa air, dan 9 unit traktor roda empat. Tujuannya untuk memperkuat dan mendorong produktivitas tanaman pangan serta hasil pertanian di Bumi Handayani.
"Kami sangat bersyukur atas bantuan alat pertanian yang diberikan ini. Dengan dimilikinya alsintan oleh kelompok tani, diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di Kabupaten Gunungkidul," kata Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih.
Menurutnya, sebagaimana diketahui masyarakat, Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi pertanian yang luas dan beragam. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi para petani.
Salah satunya adalah keterbatasan alat dan teknologi, kondisi lahan yang tidak subur, pengairan yang belum sepenuhnya maksimal, serta kurangnya regenerasi petani muda.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat melalui bantuan alsintan, sektor pertanian di Bumi Handayani mulai berubah, berkembang, dan maju.
Dicontohkan, saat ini produktivitas padi di musim tanam pertama mencapai 240.000 ton, atau rata-rata setiap lahan memproduksi 54,5 kuintal per hektare. Jumlah ini hampir menyamai produktivitas padi dalam setahun pada 2024 lalu.
Selain itu, dulu petani Gunungkidul hanya bisa panen sekali dalam setahun karena sistem pertanian di daerah ini mengandalkan air hujan, atau dikenal dengan istilah tadah hujan. Namun, seiring dengan adanya bantuan sumur bor, pipanisasi, pompanisasi, dan lainnya, kini mulai ada beberapa lahan yang bisa panen hingga tiga kali dalam setahun.
“Dengan kondisi demikian, masih ada pekerjaan rumah seperti pembangunan 37 titik sumur ladang dan perbaikan 56% jaringan irigasi yang mengalami kerusakan berat. Kami juga mohon dukungan agar anggaran yang sebelumnya terkena efisiensi, khususnya terkait irigasi pertanian, dapat kembali dialokasikan melalui perubahan APBN,” ujar Endah.
Penyerahan bantuan alsintan dari pemerintah pusat ini dilakukan oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto, atau yang akrab disapa Titiek Soeharto.
Titiek menegaskan komitmennya dalam mendukung modernisasi pertanian melalui bantuan alsintan serta mendukung penuh program pemerintah dalam ketahanan dan swasembada pangan.
“Sebagai wujud nyata komitmen saya di Komisi IV, saya menyerahkan bantuan alsintan berupa tujuh unit rice transplanter. Bantuan ini kami harapkan dapat meningkatkan efisiensi tanam dan panen, serta mendorong transformasi menuju pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan,” ucap Titiek.