HARIANE - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta, Mainil Asni menyebut Kota Yogya mengalami inflasi dibandingkan bulan sebelumnya (m to m), angka inflasi per April 2024 ada di angka 0,36 persen.
Asni mengatakan penyumbang inflasi terbesar di Kota Yogya ditempati oleh emas perhiasan dengan andil sebesar 0,10 persen. Hal ini karena dalam beberapa bulan terakhir harga emas memang mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Lebih lanjut, Asni menyebut Nangka muda juga menempati urutan kelima komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar di Kota Yogyakarta dengan sumbangan sebesar 0,03 persen.
"ketika kita survei harga ya Pak ketika akhir puasa akhir Ramadan diberi hancur Ini udah kelihatan naiknya bahkan naiknya hampir 100%," ujarnya di Balaikota pada Kamis, 02 Mei 2024.
Hal itu disebabkan kebutuhan nangka muda di Kota Yogyakarta harus dibeli dari luar Jawa, sehingga membuat harganya melambung tinggi.
Pasalnya bahan bakunya yang didapatkan terbatas yang tadinya hanya dari sekitar Jawa, sekarang didatangkan dari Sumatra. Berdasarkan informasi ada yang didatangkan dari Lampung bahkan terakhir dari Sumatra Selatan.
Kenaikan ini disebabkan oleh beberapa faktor, pertama karena permintaan yang meningkat dengan adanya libur panjang dan banyaknya orang di Yogya yang mudik.****