HARIANE - Bencana kekeringan masih melanda Kabupaten Kulon Progo. Hingga saat ini, sudah ada 6 Kapanewon yang terkena dampak kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Taufik Prihadi, mengatakan bahwa saat ini permintaan droping air terus berdatangan dari masyarakat. Sudah ada 25 Kalurahan yang terkena dampak kekeringan.
"Kapanewon yang sudah terdampak yakni Kokap, Samigaluh, Girimulyo, Kalibawang, Panjatan, dan Pengasih. Kami masih memberlakukan status tanggap darurat," ujar Taufik.
Taufik juga mengapresiasi bantuan air bersih yang diberikan oleh dunia usaha, termasuk dari Perumda BPR Bank Kulon Progo. Bantuan ini menunjukkan adanya sinergi dalam penanganan kekeringan.
"Hal ini adalah bukti bahwa kolaborasi dan sinergi juga bisa dilakukan antara dunia usaha, masyarakat, dan media," tutur Taufik.
Sementara itu, Direktur Bisnis Bank Kulon Progo, Rita Purwanti, mengatakan bahwa bantuan air bersih yang disalurkan bersumber dari Dana Sosial Perusahaan (TSP).
"Kami rutin menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Pada tahun ini, kami telah menyalurkan sebanyak 20 tangki air bersih. Semoga ke depannya kami bisa memberikan bantuan dalam bentuk lain, seperti sarana prasarana," ucap Rita.
Direktur Utama Bank Kulon Progo, Joko Purnomo, berharap bantuan air bersih tersebut bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak kekeringan, terutama pada saat musim kemarau seperti sekarang ini.
"Semoga kebutuhan air bersih mereka tercukupi," tutur Joko.****