Berita , Pilihan Editor

Fakta Menarik Densus 88 Indonesia yang Viral Setelah Tembak Mati Tersangka Teroris di Sukoharjo

profile picture Ichsan Muttaqin
Ichsan Muttaqin
Fakta Menarik Densus 88 Indonesia yang Viral Setelah Tembak Mati Tersangka Teroris di Sukoharjo
Fakta Menarik Densus 88 Indonesia yang Viral Setelah Tembak Mati Tersangka Teroris di Sukoharjo
HARIANE – Fakta Menarik Densus 88 Indonesia yang sedang viral karena berhasil menembak seorang tersangka tindak pidana terorisme di Sukoharjo dapat dilihat pada laman ini. Densus 88 menjadi perbincangan publik sosial media setelah aksinya membekuk seorang teroris berinisial “S U” di Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu, 9 Maret 2022.
Aksi tersebut menjadi prestasi tambahan dalam profil dan fakta menarik Densus 88 Indonesia yang dikenal dengan tugasnya menangkap jaringan terorisme di Indonesia. Masyarakat mengapresiasi kinerja tersebut sebagai bagian dari tugas pokok Densus 88 dalam pengamanan wilayah masyarakat.
Dikutip dari akun Instagram @divisihumaspolri, konferensi pers resmi telah dilakukan terkait dengan kasus terorisme terkait dengan kinerja Densus 88 dan bagian dari fakta menarik Densus 88 Indonesia. Konferensi yang dilakukan tersebut dilakukan pada Jumat, 11 Maret 2022 untuk menerangkan kronologis terjadinya insiden Densus 88 Indonesia dan menjelaskan status teroris tersebut adalah tersangka.
“Saat proses penangkapan tersangka, petugas sudah memperkenalkan diri dan memberitahu maksud dan tujuan. Namun, mengetahui mobilnya berusaha diberhentikan petugas, tersangka (terorisme) melakukan perlawanan dengan sangat agresif, yaitu dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas (Densus 88),” ungkap Divisi Humas Polri dalam unggahan video akun Instagram @divisihumaspolri.
BACA JUGA : Kronologi Densus 88 Lumpuhkan Terduga Teroris di Sukoharjo yang Berujung Tembakan Maut
Kinerja tersebut menjadi catatan dan fakta menarik Densus 88 Indonesia, khususnya yang beroperasi di wilayah Jawa Tengah. Aksi tersebut membuat masyarakat penasaran mengenai fungsi dari Densus 88, detasemen anti teror yang berada di bawah naungan Kepolisian Republik Indonesia.
Berikut ini Fakta Menarik Densus 88 Indonesia yang sedang viral dibicarakan masyarakat serta netizen Indonesia di sosial media.

1. Fakta terbentuknya Densus 88 Indonesia

Fakta menarik Densus 88 Indonesia yang pertama adalah fakta terbentuknya Densus 88. Dikutip dari laman resmi DPR, Densus 88 lahir dari Inpres No. 4 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Terorisme. Instruksi tersebut terjadi karena maraknya teror bom sejak tahun 2001. Aturan ini kemudian dipertegas dengan diterbitkannya paket Kebijakan Nasional terhadap pemberantasan terorisme dalam bentuk Perpu No. 1 dan 2 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Dikutip dari Polda Jateng, Fakta menarik Densus 88 Indonesia bertugas menyelenggarakan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana terorisme. Densus 88 mengembangkan informasi mengenai keberadaan dan aktivitas setiap orang atau unsur masyarakat yang dinilai bagian dari jaringan atau berpotensi dijadikan sebagai jaringan kegiatan terorisme Internasional.

2. Pro-kontra Keberadaan Densus 88

Fakta menarik Densus 88 Indonesia
(Foto:
Fakta menarik Densus 88 Indonesia berikutnya adalah pro dan kontra keberadaan Densus 88. Detasemen tersebut selama ini bekerja dengan memantau pergerakan jaringan terorisme. Penangkapan baru dapat dilakukan jika ada indikasi kuat seseorang terlibat aksi teror. Negara tidak boleh kalah melawan terorisme. Langkah-langkah pemerintah dalam penanggulangan terorisme mendapat pujian di dunia internasional.
Dikutip dari jurnal DPR, cara-cara penanggulangan terorisme di Indonesia masih menjunjung tinggi supremasi hukum, meskipun seringkali dianggap keji merupakan fakta menarik Densus 88 Indonesia. Bandingkan dengan Yaman yang menggunakan rudal atau Pakistan yang menggunakan pesawat tempur untuk membasmi teroris.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Kakek Pencuri Uang dan Perhiasan Tetangga di Sedayu Bantul Ternyata Residivis Kasus Asusila

Kakek Pencuri Uang dan Perhiasan Tetangga di Sedayu Bantul Ternyata Residivis Kasus Asusila

Senin, 21 April 2025
Meninggal Dunia di Usia ke-88 Tahun, Haedar Nashir Kenang Sosok Paus Fransiskus

Meninggal Dunia di Usia ke-88 Tahun, Haedar Nashir Kenang Sosok Paus Fransiskus

Senin, 21 April 2025
Peringati Hari Kartini, Bupati Gunungkidul: Perempuan Tidak Boleh Takut Bersaing

Peringati Hari Kartini, Bupati Gunungkidul: Perempuan Tidak Boleh Takut Bersaing

Senin, 21 April 2025
Tren Coffee Shop Menjamur, Pemkab Sleman Dorong Produktivitas Kopi Merapi

Tren Coffee Shop Menjamur, Pemkab Sleman Dorong Produktivitas Kopi Merapi

Senin, 21 April 2025
Muncul Nama Kaliurang Pada Minuman Beralkohol, Pemkab Sleman Mensomasi Perusahaan

Muncul Nama Kaliurang Pada Minuman Beralkohol, Pemkab Sleman Mensomasi Perusahaan

Senin, 21 April 2025
Pengakuan Pelaku Penyerangan di Pom Jalan Parangtritis Bantul, Sempat Adu Tantang dengan Korban

Pengakuan Pelaku Penyerangan di Pom Jalan Parangtritis Bantul, Sempat Adu Tantang dengan Korban

Senin, 21 April 2025
Damkar Pekalongan Dapat Laporan Kebakaran Palsu, Pelapor Bisa Kena Pidana

Damkar Pekalongan Dapat Laporan Kebakaran Palsu, Pelapor Bisa Kena Pidana

Senin, 21 April 2025
Pemalakan di Toko Sembako Banjaran Bandung, Pembeli Diancam Pakai Sajam

Pemalakan di Toko Sembako Banjaran Bandung, Pembeli Diancam Pakai Sajam

Senin, 21 April 2025
Kakek di Bantul Nekat Curi Uang hingga Emas Perhiasan Milik Tetangganya, Alasannya Bikin ...

Kakek di Bantul Nekat Curi Uang hingga Emas Perhiasan Milik Tetangganya, Alasannya Bikin ...

Senin, 21 April 2025
Kecelakaan di Comal Baru Pemalang, Tronton Sasak Pemotor dan Terperosok ke Parit

Kecelakaan di Comal Baru Pemalang, Tronton Sasak Pemotor dan Terperosok ke Parit

Senin, 21 April 2025