HARIANE – Seperti yang diketahui, fase pemulangan jamaah haji Indonesia masih berlangsung hingga 23 Juli 2024 mendatang.
Masalahnya, hingga saat ini masih ada sejumlah jamaah haji sakit yang dirawat intensif di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
Terkait hal tersebut, Kemenag memastikan kalau nasib jamaah yang sakit akan menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Semua jamaah haji yang masih dirawat di RSAS tetap menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia hingga jemaah dapat kembali ke Indonesia,” ujar Widi Dwinanda, anggota Media Center Kemenag.
Apabila masih ada jamaah yang sakit saat petugas kesehatan kembali ke tanah air, maka hal tersebut akan dilaporkan ke Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Indonesia di Jeddah.
Selanjutnya diserahterimakan kepada KJRI di Jeddah untuk dilakukan pemantauan jamaah di RSAS.
71 Jamaah Haji Indonesia yang Sakit Ditanazulkan
Saat ini, KKHI masih menyiagakan ruang IGD sebagai tempat transit bagi pasien setelah dirawat di RSAS dan menyiapkan tim advance untuk menjalankan program visitasi hingga 23 Juli 2024 mendatang.
“Pemantauan dan visitasi jemaah yang masih dirawat di RSAS akan terus dilakukan sampai semua petugas kembali ke Tanah Air,” lanjut Widi.
Sebagai tambahan informasi, KKHI Makkah telah melakukan tanazul serta evakuasi kepada 164 jamaah haji dengan rincian sebagai berikut :
- 12 jamaah dievakuasi ke Bandara Jeddah.
- 4 jamaah dievakuasi ke Bandara Madinah. - 77 jamaah dievakuasi ke KKHI Madinah - 71 jamaah ditanazulkanSeperti yang diinformasikan sebelumnya, saat ini pelayanan jamaah haji di Makkah sudah ditutup lantaran seluruh jamaah haji Indonesia telah berada di Madinah untuk menunggu giliran pulang. ****