Berita , Wisata
Kenapa Trend Wisata Halal Berpotensi Majukan Pariwisata Indonesia? Berikut 3 Alasannya
HARIANE - Akhir-akhir ini trend wisata halal menjadi trend yang berkembang pesat dan menjadi perhatian dunia karena peluangnya begitu besar.
Dikutip dari laman Kementerian Agama Republik Indonesia, trend wisata halal merupakan konsep wisata yang menyediakan layanan tambahan yang disediakan untuk meningkatkan kepuasan wisatawan dalam memperoleh produk halal selama berwisata.
Oleh karena itu, dalam rangka memajukan trend wisata halal di Indonesia, maka Jakarta Meeting Week 2022 mengundang narasumber Aqil Irham selaku Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal yang mengangkat tema "Halal Tourism: How It Helps Recovering Indonesia Tourism Industry".
Aqil Irham menjelaskan, trend wisata halal baru dapat terwujud jika Jaminan Produk Halal dilaksanakan melalui diterapkannya standar halal melalui mekanisme sertifikasi halal bagi produk baik barang atau jasa.
"Misalnya destinasi wisata halal di Lombok, di sana telah tersedia hotel-hotel dengan restoran yang telah bersertifikat halal, kuliner di sana yang juga menjadi daya tarik wisatawan juga halal, dan lain sebagainya. Semuanya membentuk ekosistem halal," papar Aqil Irham.
Inilah Beberapa Alasan Trend Wisata Halal Berpotensi Majukan Pariwisata Indonesia
1. Wisatawan Muslim Potensi Pasar yang Besar
Menurut data Dinar Standard dalam laporan Ekonomi Islam Global 2020/2021 yang dipublikasi melalui Salaam Gateway pada November 2020, pada tahun 2009 wisatawan muslim global telah melakukan perjalanan sebanyak 200,3 juta perjalanan.
Dengan perjalanan sebanyak itu, diperkirakan wisatawan muslim tersebut telah mengeluarkan 194 Miliar dolar AS.
Dari data tersebut, dapat terlihat bahwa wisatawan pasar muslim dunia menjadi pangsa pasar yang besar.
Jumlah ini akan diperkirakan terus meningkat. Jika pariwisata halal Indonesia dapat memanfaatkan hal ini maka dapat dipastikan dunia pariwisata Indonesia akan bertumbuh.
Melihat data di atas, beberapa negara yang bukan anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) seperti Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan terus memperbaiki kualitas industri halal mereka guna menggeonjot pertumbuhan ekonomi.