Idul Fitri 1444H
Filosofi dan Sejarah Lebaran Ketupat, Tradisi yang Dilakukan Masyarakat Jawa Sejak Zaman Wali Songo
Ima Rahma Mutia
Inilah filosofi dan sejarah lebaran ketupat di Indonesia. (Unsplash/Mufid Majnun)
Filosofi Ketupat
Ketupat atau Kupat ternyata singkatan dari Bahasa Jawa ‘ngaku lepat’ atau dalam Bahasa Indonesia artinya mengakui kesalahan.
Bagi masyarakat Jawa, bungkus ketupat yang terbuat dari janur kuning melambangkan tolak balak.
Sedangkan bentuk segi empat pada ketupat mencerminkan prinsip manusia yang kembali pada Allah.
Sebagian masyarakat juga ada yang memaknai rumitnya anyaman ketupat sebagai simbol kesalahan.
Dan warna beras yang putih setelah ketupat dibelah mencerminkan kesucian seorang Muslim setelah meminta maaf dari kesalahan.
Demikian penjelasan singkat mengenai filosofi dan sejarah Lebaran Ketupat yang ternyata sudah ada sejak zaman Wali Songo. ****
Temukan artikel menarik lainnya di Harianejogja.com