Berita , Nasional
Gerhana Matahari Pertanda Idul Fitri 2023 Menimbulkan Beda Pendapat, Apa Sebenarnya Hubungan antar Keduanya?
Informasi yang disampaikan di sini meliputi :
1. Waktu konjungsi (ijtima') dan waktu terbenam Matahari
2. Peta ketinggian hilal 3. Peta elongasi 4. Peta umur Bulan 5. Peta lag 6. Peta fraksi illuminasi Bulan 7. Objek astronomis lainnya yang berpotensi mengacaukan rukyat hilal 8. Data hilal saat Matahari terbenam untuk kota-kota di IndonesiaSalah satu informasi yang disampaikan yaitu terkait fenomena gerhana Matahari. Gerhana ini terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus.
Posisi ini terjadi ketika bulan baru, yaitu saat Matahari dan Bulan mengalami konjungsi (ijtimak). Berdasarkan konsep tersebut, maka bisa dipastikan bahwa gerhana Matahari terjadi ketika bulan baru.
Jadi, apabila hari ini terjadi gerhana Matahari, maka kemungkinan besar besok sudah masuk bulan baru Hijriah.
Maka, apabila 20 April 2023 terjadi gerhana Matahari, kemungkinan besar 21 April sudah masuk bulan Syawal 1444 H. Lalu, kenapa timbul perbedaan pendapat?
Alasan Timbulnya Perbedaan Pendapat
Gerhana Matahari 20 April 2023 yang dianggap bisa jadi penanda Idul Fitri 2023 telah menimbulkan beberapa kemungkinan dan polemik.
Misalkan hari ini terjadi gerhana Matahari, maka kemungkinan besar besok sudah masuk bulan baru, dengan syarat gerhana tersebut terjadi di waktu antara pagi sampai siang.