Berita , D.I Yogyakarta
Grebeg Bambu Lord Of The Pring : Kerajinan Bambu Produk Unggulan Warga Muntuk
HARIANE - Keberagaman produk berbahan dasar bambu menjadi ciri khas warga Kalurahan Muntuk, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Dengan festival bertajuk Grebek Bambu Lord Of The Pring Amazing Muntuk, beragam karya pengrajin bambu warga Muntuk ditampilkan dalam festival tersebut, Minggu 1 Oktober 2023 sore.
Produk unggulan berbahan dasar bambu itu juga dapat difungsikan sebagai peralatan kehidupan sehari - hari ataupun pajangan rumah yang memiliki nilai estetika serta keunikan tersendiri.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, Kalurahan Muntuk merupakan sentral bambu paling besar dan tertua di Kabupaten Bantul dengan mayoritas warganya berprofesi sebagai pengrajin bambu.
"Selama ratusan tahun kerajinan bambu di Kalurahan Muntuk ini terbukti telah memberikan kesejahteraan warganya yang dijadikan sebagai jalan penghidupan warga Muntuk," ujar Abdul Halim Muslih.
Kerajinan bambu, menurut Halim, salah satu prestasi yang luar biasa dan harus dikembangkan dengan menyelaraskan trend selera masyarakat saat ini.
Halim menuturkan kreatifitas pengrajin bambu warga Muntuk, sangat diminati oleh masyarakat dari kerajinan tradisi menuju kerajinan kontemporer.
"Seperti yang kita lihat hari ini perkembangan karya kerajinan bambu sudah semakin bagus dikarenakan produk organik sehingga semakin diterima oleh masyarakat," tuturnya.
Ia juga tak menapik bahwa produk bambu kontemporer dapat diterima di seluruh dunia tanpa ada penolakan dari berbagai pihak.
"Kesenian yang dimiliki Kabupaten Bantul merupakan bukti warga dapat sejahtera dengan mengandalkan kreatifitas dari kerajinan - kerajinan yang ada," ucapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kalurahan Muntuk, Sugandi mengatakan karya bambu merupakan kerajinan turun temurun warga Muntuk yang telah menjadi sentral industri kerajinan bambu di Indonesia.
"Mulai dari usia muda hingga tua semua warga Muntuk berkecimpung pada kerajinan bambu," ujar Sugandi.