HARIANE - Gunung Merapi erupsi siang ini Minggu, 21 Januari 2024 sebanyak dua kali yang menyebabkan kawasan puncak ditutup awan panas tebal.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 13.55 WIB dengan memuntahkan awan panas hingga jarak 2.000 meter dan amplitudo 42 mm. Erupsi berlangsung selama 214.40 detik.
Luncuran awan panas menuju ke arah barat daya atau ke jalur Kali Bebeng dengan arah angin menuju ke timur.
Kemudian awan panas guguran di Gunung Merapi kembali terjadi pada pukul 14.12 WIB dengan amplitudo maksimal 70 mm.
Erupsi berlangsung selama 239,64 detik dengan mengeluarkan awan panas berjarak luncur hingga 2.400 meter ke arah barat daya.
Pemantauan visual dari BPPTKG melihat kondisi di puncak Gunung Merapi yang berkabut tebal sehingga sulit dilihat dengan menggunakan mata telanjang.
Akibat dari erupsi Gunung Merapi hari ini, warga di sekitar lereng sebelah timur mengalami hujan abu vulkanik.
Dari video kiriman warga di sekitar wilayah Cepogo, Boyolali, hujan abu vulkanik nampak tebal dan menutupi area jalan hingga area persawahan.
Guguran awan panas dengan jarak luncur yang cukup jauh pun terlihat membumbung tinggi dan tebal di lereng Merapi sebelah timur.
BPPTKG menyarankan agar warga yang terdampak mengenakan masker dan juga kacamata serta menghindari aktivitas di luar ruangan selama hujan abu berlangsung.
Kondisi cuaca yang hujan dan bercampur dengan abu vulkanik pun berpotensi membuat jalanan licin.
Dilansir dari MAGMA Indonesia, status Gunung Merapi masih berada di Level III Siaga dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.