HARIANE - SAR Satlimanas Wilayah II Pantai Baton menghimbau wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Gunungkidul mulai mewaspadai keberadaan ubur-ubur beracun atau yang lebih dikenal dengan impes.
"Kami mengimbau wisatawan untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di tepi pantai agar tidak tersengat ubur-ubur atau impes yang bertebaran di pasir," kata Koordinator Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Marjono.
Ubur-ubur yang memiliki racun ini memiliki ciri-ciri bewarna biru kemudian menggelembung seperti balon udara. Kemudian terdapat serabut tentakel yang biasa digunakan untuk menyengat.
Biasanya biota laut ini muncul kepermukaan air laut di tengah samudra di saat musim dingin kemudian menepi sampai daratan karena di dorong kecepatan angin yang menepi.
"Meski bentuknya terkesan menarik, jika melihat hewan ini jangan disentuh. Sebab tentakelnya bisa menyengat seperti kalajengking," ucap dia.
Menurut Marjono, mereka yang tersengat ubur-ubur atau impes mengalami beberapa reaksi seperti mual, muntah, gatal, sesak nafas, bahkan sampai pingsan.
"Jangan di pegang untuk mainan. Seandainya sudah terkena tentakel yang menempel di kulit jangan panik, basuh dengan air tawar dan bersihkan dengan larutan air cuka. Apabila tidak kunjung sembuh hubungi petugas atau warga yang ada di titik-titik pantai atau di bawa ke dokter," tandas dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pada bulan Juli, Agustus sampai September biasanya biota laut yang satu ini mulai muncul dan mendarat di tepi pantai. Jumlahnya pun kadang sangat banyak, sehingga petugas harus membersihkan secara manual.
"Beberapa hari kemarin ubur ubur sudah muncul di permukaan air laut di pantai selatan DIY dan sudah ada yang di tepian pasir," pungkas dia.****