Artikel

Hujan Meteor 13 Agustus 2023 Bisa Dilihat di Indonesia, NASA: Puncak Terbaik Tahun Ini

profile picture Aqila Tazkia
Aqila Tazkia
Hujan Meteor 13 Agustus 2023 Bisa Dilihat di Indonesia,
Hujan meteor perseid akan terlihat di Indonesia pada 13 Agustus 2023. (Ilustrasi: Freepik/vecstock)

HARIANE - Hujan meteor 13 Agustus 2023 dikabarkan akan melintasi langit Indonesia yang dapat disaksikan sejak 12 Agustus malam hingga 13 Agustus dini hari.

Hujan meteor 2023 ini disebut NASA sebagai puncak hujan meteor terbaik tahun ini. Dimana, hujan meteor yang dinamakan Perseid ini diperkirakan hadir dengan jumlahnya yang banyak dan temperatur akhir musim panas yang menyenangkan.

Melansir dari laman The Planetary Society, Perseid biasanya menampilkan pertunjukan yang bagus dan tahun ini bisa menghasilkan 50 sampai 75 meteor per jam di lokasi yang gelap.

Puncak Perseids 2023 terjadi tepat sebelum Bulan baru, yang berarti langit akan sangat gelap sehingga ideal untuk pengamatan. 

Hujan Meteor 13 Agustus 2023, Begini Cara Melihatnya

Berdasarkan penjelasan Lapan RI pada unggahan Instagramnya, hujan meteor 13 Agustus 2023 akan melewati Indonesia dengan intensitas 36-61 meteor per jam. Fenomena ini akan berlangsung selama 16 jam.

Hujan Meteor 13 Agustus 2023 Bisa Dilihat di Indonesia,
Tabel penjelasan dari lapan RI tentang jadwal hujan meteor di Indonesia. (Foto: Instagram/@lapan_ri)

Berbeda dengan hujan meteor tahun lalu yang bertepatan dengan bulan purnama, hujan meteor 2023 ini bertepatan dengan fase bulan sabit dengan tingkat kecerahan cukup rendah hanya 10%. Ini akan membuat meteor-meteor yang lebih redup pun dapat terlihat dengan jelas

Seperti hujan meteor pada umumnya, hujan meteor Perseid disebabkan oleh benda-benda luar angkasa yaitu puing-puing komet yang pernah melintasi jalur Bumi.

Dalam kasus ini, hujan meteor Perseid disebabkan oleh puing-puing komet Swift-Tuttle. Orbit komet Swift-Tuttle yang panjangnya 133 tahun membawanya melampaui Pluto. Komet ini terakhir kali mengunjungi Tata Surya bagian dalam pada tahun 1992.

NASA menyebutkan, hujan meteor ini akan lebih mudah dilihat dari belahan bumi utara sampai pertengahan lintang selatan.

Tanpa perlu melihat ke arah tertentu, meteor umumnya dapat dilihat di seluruh langit dengan catatan lokasi pengamatan cukup gelap. Jadi, sebisa mungkin jauhi lampu kota.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Mbah Tupon Digugat Perdata, Terungkap Modus Penipuan Pinjaman Tanah Libatkan Triono

Mbah Tupon Digugat Perdata, Terungkap Modus Penipuan Pinjaman Tanah Libatkan Triono

Kamis, 19 Juni 2025
Satu Tersangka Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Belum Ditahan, Alasan Sakit

Satu Tersangka Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Belum Ditahan, Alasan Sakit

Kamis, 19 Juni 2025
2 SD di Gunungkidul Bakal Diregrouping

2 SD di Gunungkidul Bakal Diregrouping

Kamis, 19 Juni 2025
Dua Rumah di Sedayu Bantul Dibobol Maling, Kerugian Capai Puluhan Juta

Dua Rumah di Sedayu Bantul Dibobol Maling, Kerugian Capai Puluhan Juta

Kamis, 19 Juni 2025
Pemkab Bantul Mulai Siapkan Rekayasa Lalin Proyek Pelebaran Jalan Batas Kota, Pengerjaan Diproyeksikan ...

Pemkab Bantul Mulai Siapkan Rekayasa Lalin Proyek Pelebaran Jalan Batas Kota, Pengerjaan Diproyeksikan ...

Kamis, 19 Juni 2025
Puluhan Truk Geruduk Dishub Gunungkidul Untuk Protes Kebijakan ODOL dan Sulitnya Uji KIR

Puluhan Truk Geruduk Dishub Gunungkidul Untuk Protes Kebijakan ODOL dan Sulitnya Uji KIR

Kamis, 19 Juni 2025
Ibu-ibu di Piyungan Bantul Alami Luka Bakar Serius Gegara Gas Melon Bocor

Ibu-ibu di Piyungan Bantul Alami Luka Bakar Serius Gegara Gas Melon Bocor

Kamis, 19 Juni 2025
Soal Gugatan Tersangka Mafia Tanah ke Mbah Tupon, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ...

Soal Gugatan Tersangka Mafia Tanah ke Mbah Tupon, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ...

Kamis, 19 Juni 2025
Geger Penemuan Mayat di Tepi Tol Jatingaleh Semarang, Penyebabnya Simpang Siur

Geger Penemuan Mayat di Tepi Tol Jatingaleh Semarang, Penyebabnya Simpang Siur

Kamis, 19 Juni 2025
Geger Pria Gantung Diri di Minggir Sleman, Begini Kronologi Penemuannya

Geger Pria Gantung Diri di Minggir Sleman, Begini Kronologi Penemuannya

Kamis, 19 Juni 2025