HARIANE - Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyambut baik resolusi gencatan senjata di Gaza yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB.
Resolusi dikeluarkan pada Senin, 25 Maret 2024 yang mendapatkan suara dari 14 negara sementara Amerika Serikat memilih untuk abstain.
Isi dari resolusi tersebut adalah memerintahkan gencana senjata di Gaza selama bulan Ramadhan dan agar semua tawanan dari masing-masing pihak dibebaskan tanpa syarat.
Selain itu, dilansir dari laman PBB, resolusi juga memerintahkan untuk memastikan keamanan akses kemanusiaan untuk mengatasi kebutuhan medis maupun kebutuhan hidup lainnya.
Resolusi juga memerintahkan agar semua batasan yang diterapkan dan menyulitkan akses bantuan keamanan agar dihilangkan dan meningkatkan proteksi terhadap warga sipil di seluruh Jalur Gaza, sesuai dengan hukum internasional.
"Pertumpahan darah telah berlangsung terlalu lama," ujar Amar Bendjama selaku Duta Besar Algeria, satu-satunya negara Arab yang saat ini menjadi anggota DK PBB.
Amerika Serikat yang sebelumnya memberikan veto terhadap semua resolusi yang dirumuskan oleh Dewan Keamanan PBB telah menunjukkan rasa frustrasinya terhadap sekutunya, Israel, karena jumlah korban sipil yang terus bertambah, ditambah dengan peringatan PBB soal bencana kelaparan di Gaza.
"Kami tidak menyetujui semua yang tercantum dalam resolusi," terang Linda Thomas-Greenfield selaku Duta Besar Amerika Serikat yang berbicara setelah pengambilan suara dilangsungkan.
Menurutnya, dalam resolusi gencatan senjata di PBB yang baru ini ada beberapa poin kunci yang diabaikan, termasuk permintaan AS untuk mengutuk Hamas.
AS menyatakan bahwa hasil final resolusi tidak mengandung bahasa yang menurut AS dianggap esensial, dan bahwa ke-abstain-annya tidak merepresentasikan kebijakan AS terhadap perang di Gaza.
Sementara itu, menanggapi soal resolusi Dewan Keamanan PBB soal Gaza, Kementerian Luar Negeri mengeluarkan pernyataan melalui media sosial resminya.
"Indonesia menyambut baik adopsi Resolusi DK PBB 2728 (2024) yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza," tulis akun X @Kemlu_RI pada Selasa, 26 Maret 2024.