Berita , D.I Yogyakarta , Ekbis

Inflasi Kota Yogyakarta 2023 Periode Oktober Naik 3,44 Persen Dalam Setahun

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
Inflasi Kota Yogyakarta 2023 Periode Oktober Naik 3,44 Persen Dalam Setahun
Kepala BPS Kota Yogyakarta, Mainil Asni dalam paparan Diseminasi Data Statistik inflasi Kota Yogyakarta 2023. (Foto: Wahyu Turi K)

HARIANE -  Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta menginformasikan bahwa inflasi Kota Yogyakarta 2023 periode Oktober sebesar 3,44 persen (yoy.

Angka tersebut berarti indeks harga konsumen (IHK) mengalami kenaikan dari 114,45 pada Oktober 2022 menjadi 118,39 di Oktober 2023.

Jika diakumulasikan sejak Januari-Oktober 2023 kenaikan inflasi hanya berkisar 2,8 persen.

Meski demikian, Kepala BPS Kota Yogyakarta, Mainil Asni menyebut inflasi di wilayahnya sejauh ini masih terkendali dengan kategori ringan.

Meskipun tahun 2022 lalu inflasi di Kota Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan nasional. Tahun lalu, tingkat inflasi secara nasional 5,51 persen, sedangkan Kota Yogya 6,49 persen.

Hal tersebut, katanya, dipengaruhi kenaikan BBM yang mengakibatkan kebutuhan lain ikut naik.

Berdasarkan kelompok pengeluarannya, andil inflasi dari makanan, minuman dan tembakau 1,55 persen; pakaian dan alas kaki 0,16 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga 0,93 persen, kesehatan 0,10 persen, rekreasi, olahraga dan budaya 0,06 persen, informasi, komunikasi dan jasa keuangan -0,02 persen, pendidikan 0,25 persen, penyediaan makanan dan minuman 0,73 persen,  perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,50 persen,  perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,27 persen, dan transportasi 1,94 persen.

“Semua harga-harga naik sehingga (inflasi) lumayan tinggi di tahun 2022. Tetapi di tahun 2023 ini, hingga Oktober inflasi terkendali,” kata Asni.

Di sisi lain, persentase rata-rata pengeluaran per kapita sebulan sebesar 63,31 persen merupakan non makanan, dan 36,69 persen makanan.

Menurut teori, kata Asni, suatu daerah dikatakan maju apabila pengeluaran penduduknya lebih banyak ke non makanan.

Pengeluaran non makanan dapat berbentuk perumahan dan fasilitas rumah tangga, barang tahan lama, pakaian, alas kaki dan penutup kepala, aneka barang dan jasa, dan sebagainya.

“Beda dengan daerah pedesaan yang lebih banyak makanan (pengeluarannya),”sambungnya.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Dihantam Ombak Besar, Perahu Nelayan Terbelah jadi Dua

Dihantam Ombak Besar, Perahu Nelayan Terbelah jadi Dua

Selasa, 10 Juni 2025
Pipanisasi Sentuh Dusun Ngaglik di Samigaluh Kulon Progo

Pipanisasi Sentuh Dusun Ngaglik di Samigaluh Kulon Progo

Selasa, 10 Juni 2025
Pria Tewas Dibuang ke Sungai Banjir Kanal Barat Semarang, Videonya Viral

Pria Tewas Dibuang ke Sungai Banjir Kanal Barat Semarang, Videonya Viral

Selasa, 10 Juni 2025
Balita 1,5 Tahun di Sedayu Bantul Meninggal Tenggelam di Sungai

Balita 1,5 Tahun di Sedayu Bantul Meninggal Tenggelam di Sungai

Selasa, 10 Juni 2025
Kirab Pusaka Hingga Balaikota Memasak Meriahkan HUT ke-78 Pemkot Yogyakarta

Kirab Pusaka Hingga Balaikota Memasak Meriahkan HUT ke-78 Pemkot Yogyakarta

Selasa, 10 Juni 2025
Baru 21 Persen, Realisasi Investasi Triwulan I 2025 di Bantul Capai Rp 145,45 ...

Baru 21 Persen, Realisasi Investasi Triwulan I 2025 di Bantul Capai Rp 145,45 ...

Selasa, 10 Juni 2025
Jasad Balita Tenggelam di Kali Baru Depok Akhirnya Ditemukan Hari ini

Jasad Balita Tenggelam di Kali Baru Depok Akhirnya Ditemukan Hari ini

Selasa, 10 Juni 2025
Pemuda Kulonprogo Ditangkap Usai Jambret Kalung Ibu-ibu di Sanden Bantul

Pemuda Kulonprogo Ditangkap Usai Jambret Kalung Ibu-ibu di Sanden Bantul

Selasa, 10 Juni 2025
Karyawan Hotel di Jogja Ditemukan Meninggal Dunia di Lobby, Ini Dugaannya

Karyawan Hotel di Jogja Ditemukan Meninggal Dunia di Lobby, Ini Dugaannya

Selasa, 10 Juni 2025
Pria Perlihatkan Kemaluan di Halte Jalan Jendral Sudirman Bantul, Pelaku Ditangkap

Pria Perlihatkan Kemaluan di Halte Jalan Jendral Sudirman Bantul, Pelaku Ditangkap

Selasa, 10 Juni 2025