HARIANE – Kementerian Agama (Kemenag) RI telah merilis jadwal pemberangkatan calon jemaah haji, di mana kloter pertama akan diberangkatkan mulai awal Mei 2025 ini.
Sementara itu, sebanyak 272 calon jemaah haji asal Kabupaten Gunungkidul yang tergabung dalam Kloter 69 SOC akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada 22 Mei 2025 mendatang.
Mereka akan menjalani serangkaian ibadah haji dan dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 2 Juli 2025.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Gunungkidul, Taufik Ahmad Soleh, mengatakan bahwa pada 21 Mei 2025, 272 calon jemaah haji tersebut akan diberangkatkan dari Gunungkidul menuju Asrama Haji Donohudan, Boyolali, untuk menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan.
Setelah pemeriksaan selesai, mereka yang dinyatakan layak secara kesehatan akan diterbangkan ke Tanah Suci bersama rombongannya.
Jika belum lolos pemeriksaan, maka akan dilakukan penanganan hingga kondisi mereka benar-benar layak untuk terbang.
"Pada tanggal 21 Mei 2025, calon jemaah haji akan mengikuti upacara pamit terlebih dahulu, baru kemudian diberangkatkan ke Asrama Haji. Selanjutnya, pada 22 Mei mereka akan diterbangkan ke Tanah Suci," ucap Taufik Ahmad Soleh.
Menurutnya, calon jemaah haji asal Gunungkidul ini akan digabung dengan sebagian calon jemaah dari Kabupaten Bantul dan Sleman.
"Kloter 69 SOC ini merupakan kloter gabungan yang terdiri atas 272 jemaah dari Gunungkidul, 40 orang dari Sleman, dan 40 orang dari Bantul," tandasnya.
Lebih lanjut, calon jemaah haji yang diberangkatkan tahun ini rata-rata adalah mereka yang telah mendaftar sejak tahun 2012. Sejumlah persiapan juga telah dilakukan menjelang keberangkatan.
"Untuk visa dari otoritas Arab Saudi sudah hampir 100 persen. Manasik haji sudah dilakukan, begitu juga dengan vaksinasi meningitis dan polio. Mudah-mudahan semua menjaga kesehatan dan seluruh proses berjalan lancar," tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono, menjelaskan bahwa sebanyak 256 calon jemaah haji dari Gunungkidul telah menerima vaksinasi meningitis dan polio di Dinas Kesehatan setempat.