HARIANE – Pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahap pertama telah ditutup pada Jumat (14/3/2025) kemarin. Dari porsi atau kuota 261, hingga hari terakhir hanya 225 calon jamaah yang membayarkan kekurangan Bipih. Sedangkan calon jamaah yang tidak melakukan pelunasan memilih untuk menunda keberangkatan mereka.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Gunungkidul, Taufik Ahmad Soleh, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima pelunasan Bipih dari para calon jamaah haji tahun 2025 ini. Ia membenarkan bahwa ada 34 orang yang tidak melakukan pelunasan karena harus menunda keberangkatan ibadah haji.
Alasan yang diterima penyelenggara haji pun beragam, mulai dari permasalahan kesehatan calon jamaah, menunggu mahram, meninggal dunia, hingga faktor ekonomi yang menyebabkan mereka belum bisa melunasi Bipih dan memilih untuk menunda keberangkatan.
“Tahun 2025, Gunungkidul menerima kuota 261 kursi. Namun, hingga hari terakhir pelunasan kemarin, hanya 225 yang membayar, sedangkan 34 menunda pelunasan dan keberangkatan. Selain itu, ada 2 jamaah yang gagal sistem,” terang Taufik Ahmad Soleh saat dikonfirmasi, Sabtu (15/3/2025).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa total biaya perjalanan haji sebesar Rp 89,5 juta. Setiap jamaah mendapatkan subsidi dari pemerintah sebesar Rp 33,9 juta dan memiliki nilai mandat virtual account sebesar Rp 2,2 juta.
“Pada awal pendaftaran, mereka membayar Rp 25 juta, sedangkan untuk pelunasan membayar Rp 28,1 juta,” sebutnya.
Pada 24 Maret hingga 17 April 2025, pihaknya membuka pelunasan Bipih tahap dua. Adapun pelunasan ini bisa dimanfaatkan oleh mereka yang masuk dalam kategori jamaah cadangan.
“Pelunasan tahap dua akan segera kami buka untuk jamaah yang gagal sistem pada tahap pertama, jamaah yang mengusulkan penggabungan mahram atau pendamping lansia, serta jamaah cadangan,” imbuhnya.
Berbagai persiapan untuk pemberangkatan calon jamaah haji dalam beberapa bulan ke depan juga mulai dilakukan, seperti pengurusan dokumen keberangkatan, pemeriksaan kesehatan, dan lainnya.
“Persiapan sudah dilakukan. Kami juga meminta calon jamaah haji yang masuk kategori cadangan untuk menyiapkan segala keperluan serta menjaga kondisi fisik mereka, barangkali nantinya ada perubahan,” tandasnya.
“Calon jamaah haji paling tua berusia 88 tahun dan paling muda sekitar 20 tahun,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Gunungkidul, Mukotip, mengatakan bahwa calon jamaah haji yang berangkat tahun ini rata-rata adalah mereka yang mendaftar pada tahun 2012 silam.