D.I Yogyakarta
Ini Upaya Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Tekan Kemiskinan yang Masih Tinggi
HARIANE – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terus berupaya mendapatkan masukan dan saran untuk menyempurnakan berbagai kebijakan pembangunan serta aturan yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan jangka menengah nasional dan daerah.
Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menggelar Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2025-2029, yang berlangsung di Aula Adikarto Kulon Progo, Kamis (6/3/2025).
Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, mengatakan bahwa Kabupaten Kulon Progo masih menghadapi berbagai permasalahan, seperti angka kemiskinan yang tinggi, kualitas sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan, laju pertumbuhan ekonomi, serta isu-isu strategis lainnya.
"Isu strategis tersebut dijawab dengan visi yang diusung, yaitu Terwujudnya Kulon Progo yang Makmur, Mandiri, Religius, Berbudaya, dan Berkelanjutan," tutur Agung Setyawan.
Menurut Agung, visi tersebut dijabarkan dalam beberapa misi, yakni:
- Mewujudkan masyarakat Kulon Progo yang makmur, berbudaya, dan religius.
- Meningkatkan kemandirian dan daya saing daerah serta menciptakan pemerataan ekonomi.
- Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang good governance dan aspiratif.
- Mewujudkan masyarakat yang aman dan demokratis.
- Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur serta lingkungan yang lestari dan tangguh bencana.
"Kami targetkan program dan kegiatan dalam RPJMD 2025-2029 sebagai perwujudan visi dan misi kami dapat tercapai dengan baik," jelas Agung.
Meski ada efisiensi belanja daerah, Agung menegaskan bahwa hal ini dilakukan dengan tetap mempertahankan efektivitas pelaksanaan program.
"Belanja daerah dimaksimalkan untuk hal yang memberi multiplier effect tinggi bagi pembangunan daerah," tutur Agung.
Agung juga berharap ada serapan aspirasi masyarakat yang nantinya dapat menjadi bahan rumusan bersama.
Sementara itu, Kepala Bidang Analisis Data dan Perencanaan Pembangunan, Diana Puspitasari, menyampaikan bahwa peserta Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD berjumlah sekitar 200 orang yang berasal dari berbagai profesi.