Lebih lanjut, Julia juga mengatakan bahwa kerusakan habitat yang luas dengan jangka panjang juga ikut andil dalam kepunahan spesies ini.
"Pantai utara Jawa, khususnya Teluk Jakarta di mana spesies ini diketahui berada, juga merupakan kawasan industri yang padat, dengan kerusakan habitat yang luas dan berjangka panjang. Dampaknya cukup parah hingga menyebabkan kepunahan spesies ini," lanjutnya.
Tim tersebut juga mengamati ancaman seperti penangkapan ikan berlebihan dan hilangnya habitat serta keberadaan spesies tersebut di pasar ikan melalui survei.
"Sejumlah lokasi pendaratan ikan di sepanjang pantai utara Jawa dan seluruh Indonesia telah dipantau secara ekstensif namun mereka belum mencatat keberadaan ikan pari Jawa,” ungkap Kandidat PhD CDU lainnya, Benaya Simeon.
Menurut Simeon, meskipun telah dilakukan survei ekstensif sejak tahun 2001, tidak ada spesimen tambahan yang ditemukan.
“Ikan pari Jawa adalah ikan pari unik seukuran piring makan yang tidak ada spesies serupa di Jawa dan fakta bahwa ikan ini belum ditemukan selama survei yang tak terhitung jumlahnya menegaskan kepunahannya," tutur Simeon. ****
