Berita , D.I Yogyakarta
Jadi Bupati Sleman Didukung PDIP, Harda Kiswaya Tetap Berangkat Retret di Akmil Magelang

HARIANE – Bupati dan Wakil Bupati Sleman periode 2025-2030, Harda Kiswaya dan Danang Maharsa, kembali ke Sleman pada Jumat, 21 Februari 2025, usai dilantik pada Kamis kemarin.
Kedatangan keduanya disambut ratusan masyarakat Sleman yang telah menunggu di sepanjang Jalan Parasamya hingga kantor Sekretariat Daerah Sleman.
Harda Kiswaya menyatakan sudah siap untuk mengikuti pembekalan kepala daerah di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, pada 21-28 Februari 2025 bersama kepala daerah terpilih lainnya. Meskipun ia juga diusung PDI Perjuangan dalam kontestasi Pilkada bersama Danang Maharsa.
“Berangkat dong, wong enggak ada apa-apa. Saya tetap jalan, kan saya didukung beberapa partai, harus jalan,” kata Harda, Jumat, 21 Februari 2025.
“Sampun (sudah) ada komunikasi dengan PDIP. Selesai ini langsung berangkat naik mobil itu,” sambungnya.
Harda mengaku telah melakukan sejumlah persiapan, khususnya untuk pelatihan fisik. Selama sepekan ke depan, Harda mengatakan keperluan pemerintahan akan ditangani oleh wakilnya, Danang Maharsa.
“Nanti (urusan pemerintahan) di-handle Mas Danang. Saya dengan Mas Danang satu tujuan untuk Sleman yang lebih baik,” terangnya.
Di samping itu, Harda juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Sleman yang telah memberikan kepercayaan kepadanya dan Wabup Danang untuk memimpin Sleman. Ia pun menyatakan siap menjalankan amanah sebagai Bupati secara bertanggung jawab.
“Saya harus bisa bertanggung jawab dengan amanah yang begitu besar ini. Saya harus membawa Sleman menjadi lebih baik lagi,” ucapnya.
Terkait kepemimpinannya, Harda menyatakan ingin mewujudkan layanan Pemerintah Kabupaten Sleman yang lebih baik.
Ia pun memberikan arahan kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman agar segera menyusun SOP layanan secara jelas.
Hal ini diharapkan dapat menghindarkan Pemerintahan Sleman dari tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).