Berita , Nasional
Jelang Berakhirnya Pemberangkatan Jamaah Haji 2023 Gelombang Pertama, Kemenag Harap Manajemen Saudia Airlines Diperiksa
Permasalahan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab, yang menyayangkan tindakan tak profesional dari Saudia Airlines.
Pihak maskapai penerbangan dari Arab Saudi tersebut sering mengubah kapasitas seat pesawatnya. Dimana tindakan tersebut dilakukan secara sepihak, tanpa adanya persetujuan dari Kemenag.
Adanya perubahan kapasitas seat pesawat tersebut membuat jamaah haji Indonesia kurang nyaman. Lantaran melakukan penerbangan yang tidak sama dengan rombongannya.
"Tingkah Saudia Airlines membuat banyak jemaah terpecah dari rombongannya sehingga menjadi tidak nyaman. Ini jelas tidak sejalan dengan semangat memuliakan jemaah haji," ungkap Saiful Mujab, seperti yang dikutip dari laman resmi Kemenag.
Permasalahan kapasitas seat pesawat yang disiapkan berubah-ubah tersebut, otomatis membuat jadwal penerbangan juga tidak sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.
"Kenapa mereka tidak mampu menerbangkan jemaah haji sesuai jadwal? Kenapa tidak mampu menyediakan pesawat dengan kapasitas seat yang dijanjikan?" imbuh Saiful Mujab.
Dihadapkan dengan permasalahan yang sama tiap tahunnya, Saiful Mujab berharap otoritas Arab Saudi untuk segera menindak maskapai penerbangan tersebut.
"Saya pikir pihak otoritas Arab Saudi perlu meninjau dan memeriksa manajemen Saudia Airlines saat ini," ujar Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri.
Lebih lanjut, Saiful Mujab menambahkan bahwa pemeriksaan layak dilakukan kepada manajemen Saudia Airlines. Mengingat proses penerbangan jamaah haji Indonesia mulai dari jadwal dan jenis pesawat yang digunakan telah disepakati.
Adanya permasalahan pemberangkatan jamaah haji 2023 gelombang pertama, yang disebabkan kerja maskapai penerbangan, membuat Saiful Mujab kecewa dengan Saudia Airlines tak profesional.
"Tahun ini Saudia Airlines benar-benar kacau, tidak komitmen dengan kontrak kerja," pungkas Saiful Mujab.****