Berita , D.I Yogyakarta
Kekerasan Pelajar di Jogja: Hendak Keluar dari Geng, Siswa SMP Jadi Korban Sajam
Selanjutnya, T mengajak korban untuk berkelahi sparing satu lawan satu di Lapangan Taman Madya. Korban kemudian meladeni tantangan tersebut asalkan tidak menggunakan senjata tajam.
Korban dan pelaku kekerasan pelajar di Jogja kemudian menuju ke tengah lapangan dan pada saat akan memulai sparing berkelahi satu lawan satu tiba-tiba pelaku mengeluarkan sebilah pedang dari balik celananya dan diayunkan ke arah korban secara tiba-tiba.
"Korban menangkis menggunakan tangan kiri sehingga mengalami luka robek," sambungnya.
Karena tangannya terluka, korban kemudian lari ke arah pintu masuk Lapangan Taman Madya sebelah timur untuk meminta pertolongan.
Namun pada saat itu korban masih saja dikejar oleh pelaku sembari mengayunkan senjata tajam jenis pedang ke arah korban. Dari pengejaran yang dilakukan pelaku, korban kembali terkena sabetan sajam di pundak sebelah kiri korban.
Korban kemudian melarikan diri ke warmindo sebelah pintu masuk lapangan tersbut dan ditolong oleh warga sekitar, sedangkan pelaku berhasil melarikan diri.
"Korban dibawa ke RS Pratama untuk mendapat perawatan dan melaporkan peristiwa tersebut," imbuhnya.
Kanit Reskrim Polsek Umbulharjo, Iptu Haryadi menambahkan, karena pelaku dan korban saling mengenal maka dengan mudah polisi mengidentifikasi dan mengamankan pelaku.
Pelaku kini dititipkan di BPSR Dinas Sosial DIY di Sleman karena statusnya masih anak di bawah umur.
"Kami masih lakukan pemeriksaan," ungkapnya.
Dari tangan pelaku itu polisi mengamankan sebuah parang dengan panjang 50 cm bergagang kayu dari besi bermata tajam dengan sarung kayu berwarna coklat dan juga sebuah jaket hoodie warna abu abu polos.
Pelaku kekerasan pelajar di Jogja bakal dikenai Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. ****