HARIANE - Mantan bintang Tottenham Hotspurs, Dele Alli mengaku jika dilatih Jose Mourinho merupakan salah satu babak gelap dalam hidupnya.
Dele merasa jika di bawah asuhan pelatih asal Portugal itu, dirinya seperti dikembalika ke masa kanak-kanak yang mendapat perlakuan tak baik dari orang tua kandungnya.
Hal tersebut diungkapkan pemain 27 tahun tersebut saat menjalani sesi wawancara dengan mantan bek kanan timnas Inggris Gary Neville.
Dilansir dari The Age, Dele yang baru selesai melakukan rehabilitasi terkait kesehatan mental mengungkap jika ia sudah menerima perlakuan abusif sejak usianya baru menginjak 6 tahun.
Bahkan, ia kerap menjadi korban pelecehan, baik yang dilakukan oleh teman-teman, bahkan ibu kandungnya yang merupakan pecandu alkohol.
Hal itu, kata Dele, meninggalkan trauma psikologis yang mendalam pada dirinya.
Tak hanya sampai di situ, pada usia 8 tahun, dia dikirim negara asal ayah kandungnya, yakni ke Nigeria dengan alasan untuk belajar disiplin. Namun di sana, keadaan makin buruk.
Saat di Nigeria, ia justru terjerumus dalam dunia obat-obatan dan menjadi pecandu obat tidur.
Baru pada usia 12 tahun, ketika diadopsi oleh pasangan Alan dan Sally Hickford, kehidupan Dele mulai membaik.
Bahkan, Dele kemudian mampu menunjukkan kelebihannya dalam mengolah bola ketika ia menjalani pendidikan di Akademi Sepakbola Milton Keynes Dons (MK Dons).
Nama Dele Alli kemudian menjadi dikenal publik pecinta sepakbola ketika ia bergabung ke klub yang berbasis di London Utara, Tottenham Hotspur di tahun 2015.
Dibawah asuhan Mouricio Pochettino, Dele Alli menjelma sebagai salah satu pemain menyerang paling berbahaya di Liga Inggris.