Harianesia , Artikel
Memaknai Kisah Rasulullah dan Anak Yatim saat Idul Fitri, yang Bisa Dijadikan Teladan saat Lebaran 2022
Ichsan Muttaqin
Memaknai Kisah Rasulullah dan Anak Yatim saat Idul Fitri, yang Bisa Dijadikan Teladan saat Lebaran 2022
HARIANE - Pada hari lebaran 2022 yang membahagiakan ini, ada kisah Rasulullah dan anak yatim saat Idul Fitri, yang menarik untuk dikaji. Dimana momen yang membahagiakan untuk umat Islam tersebut, nyatanya ada sebagian orang yang bersedih karena tidak bisa merayakan Idul Fitri.
Kisah Rasulullah dan anak yatim saat Idul Fitri ini dinilai syarat akan makna, khususnya untuk menyikapi lebaran 2022 ini. Pasalnya, semua umat Islam juga berhak untuk berbahagia di hari raya Idul Fitri, setelah sebulan penuh puasa Ramadhan.
Dilansir dari laman Nu Online, berikut ini kisah Rasulullah dan anak yatim saat Idul Fitri, yang dijelaskan oleh Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad as-Syakir al Khuwairy dalam kitab Durratun Nashihin halaman 278.
Dalam kitab tersebut, dijelaskan bahwa ada salah satu hadits riwayat Anas bin Malik yang mengisahkan anak yatim yang bersedih saat hari raya Idul Fitri. Kemudian, Rasulullah SAW pun mengasuh anak yatim tersebut karena iba.
BACA JUGA : Lirik Lagu Khadijah Istri Rasulullah Syakir Daulay Feat Nadzira Shafa, Sambut Ramadhan 2022Dikisahkan ada anak kecil yang sendirian dengan pakaian kumal dan menangis, diantaranya banyaknya anak kecil yang bermain dengan ceria selama perjalanan Nabi Muhammad SAW berangkat melaksanakan salat Idul Fitri. Dengan rasa iba, Rasulullah menanyakan alasan anak kecil tersebut menangis dan tidak ikut bermain bersama teman-temannya. "Wahai laki-laki di hadapanku, ayahku telah meninggal saat mengikuti suatu peperangan bersama Rasulullah. Setelah itu, ibuku menikah lagi dan memakan semua harta-hartaku. Lalu bapak tiriku mengusirku dari rumah," jawab anak kecil tersebut, yang tidak menyadari di hadapannya adalah Nabi Muhammad SAW. Kesedihan anak yatim tersebut dikarenakan dia tidak bisa seperti anak kecil lainnya yang berbahagia bersama ayahnya saat hari raya Idul Fitri. Mendengar jawaban anak tersebut, Rasulullah merasa iba dan berniat untuk merawatnya. Setelah Nabi Muhammad membawanya pulang ke rumah, beliau memberikan anak yatim tersebut pakaian yang indah, memberi makan hingga kenyang, serta menghiasi dengan minyak wangi yang harum. Alhasil, anak yatim tersebut bermain dengan penuh tawa bersama teman-teman seusianya.