Siap-siap, Komet Hijau Langka Akan Melintas Februari 2023 Jadi Momen Sekali Seumur Hidup
HARIANE - Fenomena astronomi tahun 2023 diisi oleh berbagai fenomena unik, salah satunya komet hijau langka akan melintas Februari 2023.
Peneliti Pusat Riset (PR) Antariksa BRIN, Andi Pangerang menyebutkan bahwa komet hijau langka akan melintas Februari 2023 ini akan jadi momen sekali seumur hidup dikarenakan orbitnya yang berbentuk hiperbola.
Dikutip dari LAPAN, komet hijau langka akan melintas Februari 2023 bernama C/2022 E3 (ZTF) atau Zwicky Transient Facility. Fenomena melintasnya komet ZTF bisa dilihat dengan telanjang mata dari bumi saat mencapai titik terdekatnya.
Andi mengungkapkan komet ZTF diperkirakan akan melintasi Bumi pada 02 Februari pukul 00.32 WIB / 01.32 WITA / 02.32 WIT di titik terdekatnya dengan jarak 42.472.000 km dari Bumi.
Komet hijau langka akan melintas Februari 2023 dan dapat disaksikan di seluruh Indonesia mulai tanggal 1 Februari pukul 18.30 hingga 2 Februari pukul 02.30 waktu setempat dari arah Utara dekat konstelasi Camelopardalis.
Sejak tanggal 1 Februari, ketampakan awal komet selalu terjadi setelah matahari terbenam dikarenakan waktu terbit komet terjadi sebelum matahari terbenam.
Untuk DKI Jakarta dan sekitarnya, komet ZTF bisa diamati saat mencapai titik tertingginya pukul 21.53 WIB dengan ketinggian 11,9 derajat. Untuk wilayah Indonesia Timur, komet akan terbenam saat mencapai titik terdekat dengan Bumi.
Fenomena sekali seumur hidup komet C/2022 E3 ZTF. (Foto: NASA)
Sebelum melintas dekat bumi, komet ZTF muncul dua kali pada 29 Januari 2023 pukul 23.00 waktu setempat. Kemudian pada tanggal 30 Januari, komet akan terbit pada pukul 21.00 waktu setempat dari arah Utara dekat konstelasi Draco.
Sedangkan, pada tanggal 31 Januari, komet akan terbit pada pukul 19.00 waktu setempat dari arah Utara dekat konstelasi Camelopardalis.
Komet melintas dekat bumi. (Pixabay/TheOtherKev)
Cara mengamati komet ZTF ini cukup dengan mata kepala untuk di daerah berpolusi cahaya sangat rendah hingga ringan seperti daerah pedalaman dan daerah pedesaan. Sementara untuk daerah perkotaan bisa mengamati dengan menggunakan alat bantu optik seperti kamera DSLR dan kamera CCD yang terpasang dengan teleskop.
Andi menyebut bahwa fenomena komet ZTF ini tidak dapat ditentukan periodenya sehingga menjadikan fenomena ini sekali seumur hidup.
"Memang agak berbeda dengan narasi yang beredar, utamanya terkait dengan periode komet yang diduga terakhir kali muncul saat zaman neanderthal (260 ribu tahun silam). Poin utamanya adalah, komet ini tidak dapat ditentukan periodenya meskipun gerak harian (daily motion)-nya dapat ditentukan. hal ini karena bentuk orbit yang hiperbola sehingga terdapat dua titik lenyap yang letaknya berada di jarak tak berhingga," ujar Andi dikutip dari laman LAPAN.
Sehingga momen komet hijau langka akan melintas Februari 2023 atau sekali seumur hidup ini patut diabadikan. ****
