HARIANE - KPU Kulon Progo melantik Ratusan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dengan proporsi anggota perempuan hampir menyentuh angka 50 persen.
Ketua KPU Kulonprogo, Budi Priyana mengungkapkan, pihaknya melantik 264 PPS yang akan bertugas di 88 Kalurahan. Setiap Kalurahan nantinya akan ditempat tiga PPS.
"Hampir separuhnya perempuan. Ada lebih dari 48 persen PPS merupakan perempuan," ungkap Budi Priyana.
Budi menambahkan, sebagian PPS yang dilantik memiliki latar belakang pengalaman yang mumpuni. Sebagian besar yang dilantik, pernah bertugas pada gelaran Pemilu 2017 maupun 2024. Meski demikian, masih ada beberapa anggota yang baru dilantik menjadi PPS.
"Rata-rata mereka telah memiliki pengalaman sebagai penyelenggara pemilu. Sebagian besar sudah berpengalaman, seperti di Pilkada 2017 atau di Pemilu 2024 kemarin," tuturnya.
Dalam proses perekrutan, lanjut Budi, satu orang PPS harus digugurkan karena istrinya sudah diterima dahuli sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
"Dalam regulasinya, tidak diperbolehkan ada ikatan perkawinan antar penyelenggara pemilu. Sehingga ada calon PPS yahg gugur karena menjadi tidak memenuhi syarat (TMS)," tuturnya
Untuk melengkapi jumlah tiga orang PPS per Kalurahan, Ujar Budi, KPU kemudian menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, yang akhirnya menunjuk satu mahasiswanya yang merupakan warga setempat untuk mengisi satu posisi PPS yang kosong.****