Berita , D.I Yogyakarta
Lestarikan Nilai-nilai Budaya Jawa, ASN Kota Yogya Ikuti Pawiyatan Jawi
Ia menambahkan, melalui pelatihan ini, ASN akan lebih memahami penggunaan busana adat yang benar, tata krama unggah-ungguh, dan penggunaan bahasa Jawa yang tepat sesuai dengan konteks.
"Pelatihan ini membantu ASN tidak hanya untuk tampil profesional, tetapi juga menjaga identitas budaya yang membedakan Yogyakarta sebagai daerah yang istimewa," imbuhnya.
Pelatihan Pawiyatan Jawi menghadirkan dua narasumber yang ahli dalam adat dan tradisi Jawa, yaitu Faisal Noor Singgih dan Wahyuni Shinta Utami. Keduanya memiliki latar belakang mendalami tradisi Jawa dalam keseharian mereka.
Para peserta akan diberikan pemahaman mengenai beberapa topik penting, seperti pemahaman motif Batik Larangan, Busana Jawa Gagrag Ngayogyakarta untuk Putra dan Putri, Subasita dan Unggah-Ungguh, serta Salah Kaprah Basa.
Dalam materi tentang motif Batik Larangan, para peserta mendapatkan penjelasan mengenai motif-motif batik yang secara tradisional hanya diperuntukkan bagi kalangan keraton dan tidak seharusnya dikenakan oleh rakyat biasa.
Busana Jawa Gagrag Ngayogyakarta untuk Putra dan Putri menjelaskan penggunaan busana adat yang benar, baik untuk laki-laki maupun perempuan, yang mencerminkan tata nilai dan estetika budaya Jawa, termasuk busana adat untuk anak perempuan, yaitu sabuk wala, dan untuk anak laki-laki, kencongan.
Subasita dan Unggah-Ungguh mencakup pemahaman mengenai subasita atau sopan santun dalam berbicara, serta tata krama unggah-ungguh dalam perilaku sehari-hari, yang penting dalam memberikan pelayanan publik dengan santun dan penuh penghormatan.
Sedangkan dalam materi Salah Kaprah Basa, peserta diajarkan penggunaan bahasa Jawa yang benar dan sesuai konteks, untuk mencegah kesalahan dalam komunikasi yang dapat menurunkan citra profesional ASN.
Yetti berharap melalui Pawiyatan Jawi ini, ASN dapat memberikan pelayanan publik yang lebih berkualitas, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal yang menjadi ciri khas Yogyakarta.
"ASN yang mampu menerapkan nilai-nilai budaya Jawa dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari akan berkontribusi pada citra positif Yogyakarta sebagai daerah yang berakar kuat pada tradisi namun tetap modern dalam pelayanan," pungkasnya.****