Berita , D.I Yogyakarta
Lewati Seleksi Ketat, 275 Siswa di DIY Terpilih Sebagai Calon Peserta Didik Sekolah Rakyat

HARIANE – Dinas Sosial DIY telah melakukan seleksi terhadap ratusan calon peserta didik Sekolah Rakyat.
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, mengungkapkan bahwa terdapat lebih dari 700 pendaftar Sekolah Rakyat.
Namun, hanya sebanyak 275 siswa dari keluarga miskin ekstrem di DIY yang secara resmi terpilih sebagai calon peserta didik.
Berdasarkan hasil seleksi, banyak calon siswa tereliminasi karena tidak termasuk dalam kategori desil 1.
“Proses seleksi berlangsung ketat, tidak hanya menilai kemampuan ekonomi keluarga, tetapi juga kesiapan mental dan motivasi anak serta orang tua,” kata Endang.
Ia menyebut, Sekolah Rakyat memang menyasar anak-anak usia SMA/SMK dari keluarga tidak mampu yang masuk dalam kategori desil 1 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Nasional.
Karena itu, siswa yang lolos seleksi merupakan anak-anak dari keluarga termiskin di wilayah DIY.
“Mereka ini anak-anak dari keluarga yang benar-benar miskin ekstrem. Kami tidak hanya memberikan akses pendidikan gratis, tapi juga membentuk karakter mereka agar siap mandiri dan keluar dari lingkaran kemiskinan,” jelasnya.
Selain tidak lolos seleksi karena berasal dari keluarga di luar desil 1, berdasarkan catatannya sebanyak 26 pendaftar mengundurkan diri dari keikutsertaan. Hal ini disebabkan oleh ketidaksiapan mengikuti sistem Sekolah Rakyat.
Seperti diketahui, Sekolah Rakyat dirancang dengan sistem boarding school berdisiplin tinggi. Bahkan, mengadopsi model pendidikan semi-militer guna membentuk karakter dan kemandirian siswa dari kelompok rentan.
“Modelnya boarding school. Artinya, anak-anak tinggal penuh di asrama dan mengikuti pola kegiatan harian yang terstruktur dan teratur. Ini butuh kesiapan mental dari anak serta dukungan dari orang tua. Tidak bisa dipaksakan,” urainya.
Menurutnya, meskipun Sekolah Rakyat mengadopsi pendekatan semi-militer, tujuannya bukan untuk membentuk militerisasi, tetapi untuk melatih kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemandirian siswa yang berasal dari latar belakang ekonomi sulit.