Berita , Ekbis
Melebihi Target, Prabowo Pulang dengan Komitmen Investasi Rp 294,52 Triliun dari Kunjungan Luar Negeri
HARIANE - Presiden Prabowo Subianto mendapatkan komitmen investasi baru senilai 8,5 miliar USD atau setara Rp 135,32 triliun (dengan asumsi 1 USD = Rp 15.920) saat berkunjung ke Inggris pada Kamis (21/11).
Dengan tambahan ini, maka total komitmen investasi yang masuk ke dalam negeri selama kunjungan ke luar negeri mencapai 18,5 miliar USD atau setara Rp 294,52 triliun.
Dalam kunjungannya ke Inggris, selain bertemu dengan Raja Inggris, Charles III, dan Perdana Menteri Inggris, Keir Rodney Starmer, Prabowo juga menyempatkan diri bertemu dengan sejumlah pengusaha besar.
"Barusan saya baru berjumpa dengan para pemimpin perusahaan besar di sini. Ada 19 tokoh pengusaha," ujarnya.
"Tadi pagi (ada pertemuan, red) dengan pimpinan dari BIPI. Total mereka sudah komit investasi 8,5 miliar USD. 1 miliar USD dan 1,5 miliar USD dari perusahaan lain," lanjutnya.
Lebih lanjut, Prabowo menyebut bahwa kunjungan ke luar negeri perdananya setelah menjabat sebagai presiden ini cukup produktif.
Sebab, selain dari Tiongkok dan Inggris, sejumlah pengusaha dari negara-negara lain yang ia jumpai saat di Amerika, Peru, dan Brasil juga menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi di Indonesia.
"Saya kira ini menunjukkan optimisme mereka kepada kita. Di Brasil juga demikian, di Amerika juga demikian, di Tiongkok juga demikian. Alhamdulillah, sangat produktif. Agak melebihi (harapan, red)," ujarnya.
Meski demikian, dengan total komitmen investasi yang mencapai 18,5 miliar USD ini, Prabowo menekankan pentingnya kehati-hatian dan menjaga pemerintahan yang bersih.
Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, pada Sabtu (9/11) di Great Hall of the People, Beijing.
Pertemuan ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama Presiden Prabowo ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sejak dilantik, dengan fokus utama pada penguatan kerja sama ekonomi antara kedua negara.
Salah satu hasil penting dari pertemuan tersebut adalah tercapainya kesepakatan investasi senilai lebih dari 10 miliar USD antara perusahaan-perusahaan dari kedua negara.