Berita , D.I Yogyakarta

Memasuki Musim Hujan, 29 Kalurahan di Kabupaten Bantul Rawan Bencana Banjir Hingga Tanah Longsor

profile picture Andi May
Andi May
Memasuki Musim Hujan, 29 Kalurahan di Kabupaten Bantul Rawan Bencana Banjir Hingga Tanah Longsor
Kepala BPBD Bantul, Agus Yuli saat diwawancarai awak media. (Foto: Hariane/Andi May).

HARIANE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul memetakan wilayah rawan bencana alam yang dapat terjadi memasuki musim penghujan di Bantul

Sebanyak 29 Kalurahan di Kabupaten Bantul dinilai menjadi wilayah rawan bencana alam mulai dari banjir, angin kencang pohon tumbang hingga tanah longsor. 

Kepala BPBD Kabupaten Bantul, Agus Yuli mengatakan wilayah yang berpotensi terdampak bencana alam hidremetorologi yakni wilayah Kapanewon Dlingo, Banguntapan, Imogiri, Pundong dan Piyungan. 

"Untuk menghadapi peristiwa - peristiwa yang tidak diinginkan, kami sudah mempersiapkan sarana prasana mulai dari senso, perahu karet, pelampung dan lain sebagainya," ujar Agus Yuli kepada awak media, Selasa 28 November 2023. 

Mitigasi bencana juga dilakukan dengan mengaktifkan pos - pos bencana hidremeterologi di 29 kalurahan yang terdampak bencana alam tersebut. 

Agus Yuli juga menyebut telah melakukan koordinasi kepada masyarakat sekitar dengan melibatkan TNI/Polri, Tagana, Dinas Sosial, Satpol PP dalam rangka mempersiapkan bencana alam itu. 

"Maka dari itu kami imbau ke masyarakat untuk memperhatikan pohon - pohon yang sekiranya sudah tua sebaiknya di pangkas karena dapat menimbulkan kecelakaan jika terjadi angin kencang yang tidak bisa diprediksi datangnya," ucapnya. 

Agus Yuli juga mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Bantul untuk menerbitkan SK siaga bencana banjir, longsor dan angin kencang. 

Meskipun demikian, menurutnya, curah hujan yang terjadi saat ini masih belum menentu, bahkan beberapa kapanewon masih dilanda kekeringan. 

"Untuk status kekeringan masih kami perpanjang, karena belum semua wilayah di Kabupaten Bantul dilanda hujan," ucapnya. 

Kendati demikian, bencana hidremeterologi kata Agus Yuli dapat terjadi meskipun hujan tidak terjadi di wilayah kapanewon yang memiliki potensi bencana. 

"Tebing yang kemiringannya 45 derajat, tidak ada drainase di sekitarnya, gundul ditambah lagi dengan curah hujan yang deras dapat berpotensi longsor " ucapnya. 

Ads Banner

BERITA TERKINI

Peluang Timnas Indonesia Lolos Olimpiade Paris 2024, Harus Taklukan Wakil Kuat Asal Afrika

Peluang Timnas Indonesia Lolos Olimpiade Paris 2024, Harus Taklukan Wakil Kuat Asal Afrika

Jumat, 03 Mei 2024 02:01 WIB
Hasil Pertandingan Indonesia U23 vs Irak U23, Garuda Muda Juara 4 Turnamen AFC ...

Hasil Pertandingan Indonesia U23 vs Irak U23, Garuda Muda Juara 4 Turnamen AFC ...

Jumat, 03 Mei 2024 01:39 WIB
Tim Hukum PDI Perjuangan Berharap MPR Tidak Melantik Prabowo Gibran

Tim Hukum PDI Perjuangan Berharap MPR Tidak Melantik Prabowo Gibran

Kamis, 02 Mei 2024 21:04 WIB
Jadwal Pemadaman Listrik Pekalongan 3 Mei 2024, Berlangsung hingga Siang Hari

Jadwal Pemadaman Listrik Pekalongan 3 Mei 2024, Berlangsung hingga Siang Hari

Kamis, 02 Mei 2024 20:17 WIB
Jadwal Pemadaman Listrik Malang 3 Mei 2024, Berdampak Terhadap ULP Kapanjen

Jadwal Pemadaman Listrik Malang 3 Mei 2024, Berdampak Terhadap ULP Kapanjen

Kamis, 02 Mei 2024 20:11 WIB
TPA Piyungan Tutup Permanen, DLH Kota Yogyakarta Terapkan Skema Permainan Dakon

TPA Piyungan Tutup Permanen, DLH Kota Yogyakarta Terapkan Skema Permainan Dakon

Kamis, 02 Mei 2024 19:53 WIB
Gedung Baru DPRD Gunungkidul Ditargetkan Selesai Sebelum Pelantikan

Gedung Baru DPRD Gunungkidul Ditargetkan Selesai Sebelum Pelantikan

Kamis, 02 Mei 2024 19:50 WIB
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung Jakarta Selatan, Korban Hilang dan Belum Ditemukan

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung Jakarta Selatan, Korban Hilang dan Belum Ditemukan

Kamis, 02 Mei 2024 19:26 WIB
Pendaftaran PPK dan PPS Pilkada 2024 Kota Yogyakarta Resmi Dibuka

Pendaftaran PPK dan PPS Pilkada 2024 Kota Yogyakarta Resmi Dibuka

Kamis, 02 Mei 2024 19:21 WIB
Emas dan Nangka Muda Jadi Penyebab Inflasi di Kota Yogyakarta

Emas dan Nangka Muda Jadi Penyebab Inflasi di Kota Yogyakarta

Kamis, 02 Mei 2024 19:17 WIB