Berita

Tradisi Rasulan di Gunungkidul, Dipercaya Sebagai Tolak Balak Warga

profile picture RAMADHANI
RAMADHANI
Mengenal Tradisi Rasulan di Gunungkidul
Tradisi rasul di salah satu padukuhan di Gunungkidul. (Foto : istimewa)

HARIANE - Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu daerah di DIY yang kaya akan adat, tradisi, dan budayanya.

Masyarakatnya sampai sekarang masih terus berusaha melestarikan tradisi-tradisi yang ada sejak nenek moyang mereka.

Salah satu tradisi yang masih terus dilestarikan oleh warga Gunungkidul setiap tahunnya yaitu Rasul atau Rasulan atau bersih dusun. Tradisi ini diselenggarakan pasca panen raya.

Tujuannya yaitu sebagai selamatan atau ungkapan syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil panen yang melimpah dalam satu tahun terakhir.

Selain itu juga untuk menolak bala atau bahaya dan pengharapan setahun kedepan agar pertanian lebih makmur.

Dalam pelaksanaan rasul atau rasulan ini masing-masing kalurahan sampai dengan padukuhan memiliki hari pelaksanaan yang berbeda. Sejak jaman dulu, harinya tidak pernah diganti karena dianggap hari yang sakral.

"Pelaksanaan rasul biasanya pasca panen raya. Ini merupakan cara masyarakat untuk sedekah bumi atas hasil panen yang diperoleh," kata Kepala Kundha Kabudayan Gunungkidul, Chairul Agus Mantara.

Dalam penentuan tanggalnya pun juga harus mengacu pada hitungan jawa yang dianggap tanggal baik untuk pelaksanaan rasul. Sebagai contohnya, Jumat Legi, Minggu Pahing dan lainnya.

"Kebetulan ini kan panen raya sudah dilakukan, pasca lebaran ini sudah ada beberapa daerah yang menggelar rasul," ucapnya.

Rasul merupakan hajat warga padukuhan sampai kalurahan. Sehingga dalam pelaksanaannya sendiri tidak cukup hanya 1 atau 2 hari saja tahapannya pun banyak yang dilakukan oleh para warga.

Mulai dari kerjabakti lingkungan, pembuatan panggung, pentas seni, bakhan di beberapa tempat ada yang mengadakan pawai atau kirab gunungan hasil bumi dan kesenian. Puncaknya yaitu, di hari H dilakukan kenduri oleh warga dan sesepuh wilayah tersebut.

Biasanya saat kenduri ini warga membawa nasi uduk dan 1 ekor ayam ingkung untuk didoakan bersama di balai padukuhan atau di tempat-tempat tertentu, istilah di Gunungkidul Methoke. Setelah didoakan, nasi dan ayam ingkung ini kemudian sebagian dibagi-bagi dan sebagian dimakan bersama.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Marak Wisatawan Tenggelam di Pantai Parangtritis Bantul, Faktor Kelalaian jadi Penyebab Utama

Marak Wisatawan Tenggelam di Pantai Parangtritis Bantul, Faktor Kelalaian jadi Penyebab Utama

Senin, 14 April 2025
Operasional ITF Bawuran Mundur Akhir April 2025, Begini Penjelasan Direktur Aneka Darma

Operasional ITF Bawuran Mundur Akhir April 2025, Begini Penjelasan Direktur Aneka Darma

Senin, 14 April 2025
Kronologi Penemuan Korban Laka Laut di Parangtritis, Ditemukan Nelayan

Kronologi Penemuan Korban Laka Laut di Parangtritis, Ditemukan Nelayan

Senin, 14 April 2025
Sampah di Gunungkidul Didominasi Sampah Organik, Ini Langkah DLH

Sampah di Gunungkidul Didominasi Sampah Organik, Ini Langkah DLH

Senin, 14 April 2025
Warga Banjarnegara Korban Tenggelam di Pantai Parangtritis Bantul Ditemukan Tak Bernyawa

Warga Banjarnegara Korban Tenggelam di Pantai Parangtritis Bantul Ditemukan Tak Bernyawa

Senin, 14 April 2025
Bupati Tasikmalaya Laporkan Wakilnya Atas Dugaan Pemalsuan, Begini Informasinya

Bupati Tasikmalaya Laporkan Wakilnya Atas Dugaan Pemalsuan, Begini Informasinya

Senin, 14 April 2025
Pemkab Gunungkidul Kebut Persiapan Venue PORDA XVII

Pemkab Gunungkidul Kebut Persiapan Venue PORDA XVII

Senin, 14 April 2025
Pelaku Pembunuhan Wanita Hamil di Hotel Kudus Ditangkap : Warga Pati

Pelaku Pembunuhan Wanita Hamil di Hotel Kudus Ditangkap : Warga Pati

Senin, 14 April 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Senin 14 April 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Senin 14 April 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Senin, 14 April 2025
Harga Emas Antam Hari ini Senin 14 April 2025 Turun, Berikut Rinciannya

Harga Emas Antam Hari ini Senin 14 April 2025 Turun, Berikut Rinciannya

Senin, 14 April 2025