Harianesia , Budaya , Wisata , Artikel , Pilihan Editor , Headline

Menilik Keunikan Tradisi Sekaten Surakarta, Digelar untuk Memperingati Apa?

profile picture Ichsan Muttaqin
Ichsan Muttaqin
Menilik Keunikan Tradisi Sekaten Surakarta, Digelar untuk Memperingati Apa?
Menilik Keunikan Tradisi Sekaten Surakarta, Digelar untuk Memperingati Apa?
Dengan masuknya agama dan pengaruh Hindu ke Jawa, upacara Aswameda dan Asmaradana masuk pula ke dalam kehidupan budaya Jawa.
Pada abad ke-14 agama Islam mulai berkembang di tanah Jawa. Dengan pemuka agama yang dalam Agama Islam disebut wali.
Atas saran Kanjeng Sunan Kalijaga, para wali lalu mengatur penyelenggaraan peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW dengan cara yang disesuaikan dengan tradisi rakyat pada waktu itu.
BACA JUGA :
3 Tempat Wisata di Jawa Tengah, Boleh Coba Dikunjungi Setelah Idul Fitri 2022
Pada zaman kerajaan Mataram hingga pindah ke Surakarta, Sekaten diadakan untuk kepentingan politik, yaitu mengetahui kesetiaan para bupati yang ada di wilayah kerajaan.
Pada perayaan sekaten para bupati harus datang untuk menyerahkan upeti dan menghaturkan sembah baktinya kepada raja.
Perayaan sekaten yang diadakan oleh kerajaan Mataram, selain bertujuan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. juga untuk menunjukkan bahwa raja yang berkuasa masih ada hubungan dengan Nabi Muhammad.
Sekaten juga dimanfaatkan dalam sektor perdagangan seiring berkembangnya zaman. Perayaan sekaten sebagai ladang masyarakat untuk berdagang sehingga perayaan Sekaten semakin meriah.
Selain untuk menyaksikan perayaan Sekaten, para pengunjung dapat juga membeli berbagai makanan khas Sekaten dan beragam mainan anak-anak.

Bagaimana Pelaksanaan Tradisi Sekaten Surakarta?

Perayaan sekaten dimulai pada tanggal 5 Rabiul Awal dan berakhir dengan Garebeg Mulud tanggal 12 Rabiul Awal yang ditandai dengan keluarnya dua buah gamelan.
Dua gamelan milik Keraton Kasunanan Surakarta yakni Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari akan ditabuh selama sepekan. Penabuhan gamelan ini akan dilakukan setiap hari selama gelaran Sekaten berlangsung, kecuali saat pelaksanaan sholat lima waktu dan selang waktu antara maghrib hingga isya.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Tabrak Truk, Seorang Pengendara Sepeda Motor Meninggal Dunia

Tabrak Truk, Seorang Pengendara Sepeda Motor Meninggal Dunia

Rabu, 04 Juni 2025
Jaga Ekosistem dan Populasi Penyu, Ratusan Tukik Lekang Dilepasliarkan di Pantai Wediombo

Jaga Ekosistem dan Populasi Penyu, Ratusan Tukik Lekang Dilepasliarkan di Pantai Wediombo

Rabu, 04 Juni 2025
Titiek Soeharto Serahkan Bantuan Alat dan Mesin ke 20 Kelompok Petani di Sleman

Titiek Soeharto Serahkan Bantuan Alat dan Mesin ke 20 Kelompok Petani di Sleman

Rabu, 04 Juni 2025
Simak! Ini Jadwal Layanan Uji KIR di Bantul Jelang Iduladha

Simak! Ini Jadwal Layanan Uji KIR di Bantul Jelang Iduladha

Rabu, 04 Juni 2025
DKPP Bantul Pastikan Hewan Kurban Bagi Masyarakat dalam Kondisi Sehat

DKPP Bantul Pastikan Hewan Kurban Bagi Masyarakat dalam Kondisi Sehat

Rabu, 04 Juni 2025
Catat! Ini Jadwal Melontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia

Catat! Ini Jadwal Melontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia

Rabu, 04 Juni 2025
DKP Bantul dan BKSDA Sudah Cek Lokasi Kemunculan Buaya di Sungai Progo, Ini ...

DKP Bantul dan BKSDA Sudah Cek Lokasi Kemunculan Buaya di Sungai Progo, Ini ...

Rabu, 04 Juni 2025
Banyak Penyu Bertelur di Pesisi Pantai Gunungkidul, Pemkab Gunungkidul Lakukan Kajian Kawasan Konservasi ...

Banyak Penyu Bertelur di Pesisi Pantai Gunungkidul, Pemkab Gunungkidul Lakukan Kajian Kawasan Konservasi ...

Rabu, 04 Juni 2025
Puncak Haji Sebentar Lagi, Jemaah Diberangkatkan ke Arafah Mulai Hari ini

Puncak Haji Sebentar Lagi, Jemaah Diberangkatkan ke Arafah Mulai Hari ini

Rabu, 04 Juni 2025
Kemenag Gunungkidul Mulai Petakan Pelaksanaan Salat Idul Idha 2025, Diperkirakan Diikuti 300 Ribu ...

Kemenag Gunungkidul Mulai Petakan Pelaksanaan Salat Idul Idha 2025, Diperkirakan Diikuti 300 Ribu ...

Rabu, 04 Juni 2025