Harianesia , Budaya , Wisata , Artikel , Pilihan Editor , Headline

Menilik Keunikan Tradisi Sekaten Surakarta, Digelar untuk Memperingati Apa?

profile picture Ichsan Muttaqin
Ichsan Muttaqin
Menilik Keunikan Tradisi Sekaten Surakarta, Digelar untuk Memperingati Apa?
Menilik Keunikan Tradisi Sekaten Surakarta, Digelar untuk Memperingati Apa?
Dua buah gamelan itu dibawa dari dalam keraton lewat alun-alun kemudian dibawa ke Masjid Agung. Sebelum dikeluarkan dari keraton diadakan selamatan dengan diberi doa terlebih dahulu dan diberi sesajen.
Setelah prosesi serah terima dari utusan keraton kepada penghulu masjid, gamelan ditempatkan di Bangsal Pradonggo di selatan dan utara halaman muka Masjid Agung Surakarta.
Pembunyian gamelan akan berakhir bersamaan puncak peringatan Sekaten yang ditandai Grebeg Sekaten yaitu keluarnya Gunungan Mulud pada 12 Rabiul Awal, yaitu hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Gamelan tersebut di arak terlebih dulu dari keraton menuju Masjid Agung. Setelah prosesi doa yang dilakukan keluarga keraton dan abdi dalem, gamelan pun mulai ditabuh. Gamelan Kiyai Guntur Madu ditabuh terlebih dulu dengan gending rambu disusul bunyi gamelan Kiyai Guntur Sari dengan gending rangkung.
Pada puncak acara Sekaten diadakan Grebeg Maulud Nabi atau kirab gunungan dari Keraton Surakarta. Ada dua gunungan pada Grebeg Maulud di Keraton Surakarta, yaitu gunungan jaler (laki-laki) dan gunungan estri (perempuan).
Pada tanggal 12 Rabiul Awal, tepatnya pada siang hari, gunungan yang telah diberi doa dan serangkaian sesaji dikeluarkan dari keraton disertai dengan arak-arakan.
Dua pasang gunungan yang berisi bahan makanan dikirab dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju Masjid Agung Surakarta.
Satu pasang gunungan menempati sisi utara dan sepasang gunungan di selatan halaman masjid. Gunungan didoakan kemudian dapat diperebutkan oleh masyarakat.
Gunungan diperebutkan karena dianggap sebagai berkah. Gunungan sendiri merupakan simbol sedekah dari raja.
Hampir sama dengan Sekaten di Solo, Keraton Yogyakarta juga mengelar tradisi ini selama sebulan penuh.
Dilansir dari Surakarta.go.id, Sekaten telah dikukuhkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia sejak tahun 2014.
BACA JUGA :
Dicicipi Youtuber Ternama, Inilah 3 Wisata Kuliner di Solo yang Wajib Dikunjungi
Ads Banner

BERITA TERKINI

Viral Video Detik-detik Pesawat Kecil Jatuh di Ciampea Bogor

Viral Video Detik-detik Pesawat Kecil Jatuh di Ciampea Bogor

Minggu, 03 Agustus 2025
Ruang Sunyi Program Silent Reading di Tengah Riuhnya FSY2025

Ruang Sunyi Program Silent Reading di Tengah Riuhnya FSY2025

Minggu, 03 Agustus 2025
Kecelakaan di Parung Bogor Dini Hari ini, Pemotor Tewas Ditempat

Kecelakaan di Parung Bogor Dini Hari ini, Pemotor Tewas Ditempat

Minggu, 03 Agustus 2025
Investor Wajib Tahu! Harga Emas Antam Hari ini Minggu 3 Agustus 2025 Stabil

Investor Wajib Tahu! Harga Emas Antam Hari ini Minggu 3 Agustus 2025 Stabil

Minggu, 03 Agustus 2025
Mau Beli Perhiasan? Cek Dulu Yuk Harga Emas Hari ini Minggu 3 Agustus ...

Mau Beli Perhiasan? Cek Dulu Yuk Harga Emas Hari ini Minggu 3 Agustus ...

Minggu, 03 Agustus 2025
APRI DIY Sumbang Medali Perak di FORNAS VIII NTB 2025, Kategori Total Species

APRI DIY Sumbang Medali Perak di FORNAS VIII NTB 2025, Kategori Total Species

Sabtu, 02 Agustus 2025
Meresahkan! Geng Motor Magelang Bacok Warga, Mata dan Hidung Korban Luka Parah

Meresahkan! Geng Motor Magelang Bacok Warga, Mata dan Hidung Korban Luka Parah

Sabtu, 02 Agustus 2025
Kasus TKD Sampang Tak Kunjung Final, JPU dan Terdakwa Sama-Sama Ajukan Kasasi

Kasus TKD Sampang Tak Kunjung Final, JPU dan Terdakwa Sama-Sama Ajukan Kasasi

Sabtu, 02 Agustus 2025
Dua Bangkai Penyu Berukuran Jumbo Hebohkan Wisatawan Pantai Sepanjang

Dua Bangkai Penyu Berukuran Jumbo Hebohkan Wisatawan Pantai Sepanjang

Sabtu, 02 Agustus 2025
Aktifkan Kembali Organisasi Setelah Mati Suri, IKA-PMII DIY Kukuhkan Pengurus Wilayah Periode 2025-2030

Aktifkan Kembali Organisasi Setelah Mati Suri, IKA-PMII DIY Kukuhkan Pengurus Wilayah Periode 2025-2030

Sabtu, 02 Agustus 2025