Berita
Negara India Ganti Nama Menjadi Bharat, Undangan KTT G20 Sudah Pakai Sebutan Baru
Melalui situs The Guardian, Pemerintahan Modi juga telah menghapus nama-nama tempat Islam yang diberlakukan pada masa Kerajaan Mughal sebelum pemerintahan Inggris.
Keseluruhan gerakan yang dilakukan oleh partai ini merupakan upaya besar dalam merebut kembali masa lalu India sebagai negara Hindu.
Upaya India mengganti nama ini mendapat perlawanan dari Legislator Kongres, Shashi Tharoor yang mengatakan masyarakat India harus terus hidup menggunakan kedua nama resmi negara tersebut.
“Saya harap pemerintah tidak gegabah untuk sepenuhnya membuang nama “India” yang memiliki nilai dan dikenal di seluruh dunia selama berabad-abad,” ungkapnya dalam postingan di Twitter @ShashiTharoor.
Sementara itu muncul sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @advaidism, menyebutkan bahwasanya nama India yang berasal dari pemberian warga Inggris adalah sebuah kebohongan belaka.
Merujuk dari sejarah Herodotus, nama 'India' berusia 2400 tahun pertama kali berasal dari sungai Sindhu (Indus) dan telah digunakan sejak abad ke-5 sebelum Masehi.
Proses perubahan nama baru India ini kini sudah sampai di Mahkamah Agung India untuk mengubah nama negara tersebut menjadi Bharat.
Namun hingga saat ini, hakim masih menolak untuk terlibat dalam kontroversi tersebut. Sehingga, penggantian nama menjadi Bharat dinyatakan belum resmi.
Demikian informasi negara India ganti nama menjadi Bharat, mengundang banyak pro dan kontra dari masyarakat dan anggota pemerintahan setempat.****
Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com