HARIANE – Niat puasa ramadhan sebulan penuh mungkin terdengar asing bagi kebanyakan umat Islam di Indonesia yang bermazhab Syafi’i.
Disebut asing karena niat puasa ramadhan untuk satu bulan penuh tidak diperbolehkan dalam mazhab Syafi’i, Hanafi maupun Hambali. Namun niat tersebut dibolehkan dalam mazhab Maliki.
Seperti yang diketahui, selama ini umat Islam di Indonesia umumnya melafadzkan niat puasa pada malam hari selama bulan ramadhan.
Bagi muslim yang lupa berniat, maka konsekuensinya adalah puasanya batal dan harus mengqadha di kemudian hari setelah bulan Ramadhan selesai.
Apakah umat Islam di Indonesia yang bermazhab Syafi’i boleh berniat puasa ramadhan satu bulan penuh seperti muslim yang bermazhab Maliki?
Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh
Dilansir dari NU Online, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH A. Idris Marzuqi dalam buku Sabil al-Huda, niat puasa sebulan penuh boleh dilakukan.
Menurutnya hal tersebut bisa menjadi solusi apabila umat Islam lupa niat malam harinya agar puasanya tetap sah.
“Untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan Ramadhan berniat taqlid (mengikuti) Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadhan hanya pada permulaan saja,” penjelasan dalam Kitab Sabil al-Huda, halaman 51.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa umat Islam Indonesia yang mayoritas bermazhab Syafi’i boleh berniat puasa ramadhan untuk sebulan penuh.
Caranya yaitu dengan melafadzkan niat tersebut pada hari pertama bulan Ramadhan, disertai dengan maksud bertaqlid pada Imam Maliki.