Berita , D.I Yogyakarta

Pasca Kejadian Dugaan Keracunan Massal di Sleman, Dinkes: Puskesmas Wajib Sosialisasi

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
Keracunan massal di sleman
Puluhan warga Dusun Niten Sleman mengalami gejala sama yang diduga keracunan makan siang. (Ilustrasi: Freepik/freepik)

HARIANE - Pasca kejadian keracunan massal di Sleman, Dinas Kesehatan setempat terbitkan surat edaran kepada seluruh puskesmas di Kabupaten Sleman tekait kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan.

Surat edaran Dinkes Sleman ini diberlakukan mulai Senin, 26 Juni 2023 usai adanya dugaan keracunan massal yang terjadi pada Minggu, 25 Juni 2023. 

Dalam surat edaran tersebut Dinkes menyebut Puskesmas wajib untuk melakukan sosialisasi soal keamanan dalam menyiapkan makanan untuk kegiatan sosial. 

Keracunan Massal di Sleman Sebabkan Puluhan Orang Dilarikan ke Puskesmas

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Dusun Niten, Kabupaten Sleman, Yogyakarta diduga mengalami keracunan massal usai menyantap makan siang yang disajikan saat kerja bakti.

Adapun makan siang yang disantap saat itu berupa nasi gulai kambing dan teh hangat.

Setidaknya 41 warga mengalami gejala keracunan yang sama, yakni mual, muntah, pusing dan diare.

Sebanyak 37 orang di antaranya langsung dapat ditangani puskesmas setempat, sedangkan empat orang lainnya dilarikan ke RSA UGM dan RS Queen Latifa.

Pasca kejadian keracunan di Sleman, Dinkes telah mengirimkan sampel makanan ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) untuk diuji.

Kemudian disusul pengambilan sampel air lantaran anggota keluarga yang menyiapkan makanan tersebut juga sempat mengalami diare.

Terkait surat edaran tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman dr. Cahya Purnama menyampaikan beberapa poin penting yang perlu dilakukan puskesmas kaitannya dengan KLB keracunan pangan.

Dalam rangka menanggulangi KLB keracunan pangan, kata Cahya, puskesmas wajib untuk melakukan penyelidikan epidemologi.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Cegah Aksi Terorisme, FPKT DIY Ajak Masyarakat Ikut Tangkal Faham Radikal

Cegah Aksi Terorisme, FPKT DIY Ajak Masyarakat Ikut Tangkal Faham Radikal

Kamis, 19 September 2024 22:10 WIB
Entaskan Permasalahan Air, Pemkab Gunungkidul Bangun Pamsimas di Kawasan Utara

Entaskan Permasalahan Air, Pemkab Gunungkidul Bangun Pamsimas di Kawasan Utara

Kamis, 19 September 2024 22:08 WIB
Berikan Apresiasi, Pemkab Kulon Progo Gelar Penutupan Rangkaian Peringatan HUT Kemerdekaan RI

Berikan Apresiasi, Pemkab Kulon Progo Gelar Penutupan Rangkaian Peringatan HUT Kemerdekaan RI

Kamis, 19 September 2024 20:37 WIB
Hasil Wakaf Umat, Hotel Masjid Jogokaryan di Kaliurang Diresmikan Menteri Sandiaga Uno

Hasil Wakaf Umat, Hotel Masjid Jogokaryan di Kaliurang Diresmikan Menteri Sandiaga Uno

Kamis, 19 September 2024 16:38 WIB
Pemda DIY Serahkan 1.417 Sertifikat Sultan Ground dan Pakualaman Ground

Pemda DIY Serahkan 1.417 Sertifikat Sultan Ground dan Pakualaman Ground

Kamis, 19 September 2024 16:34 WIB
3 Pelaku Pembacokan di Semarang yang Tewaskan Mahasiswa Udinus Berhasil Ditangkap

3 Pelaku Pembacokan di Semarang yang Tewaskan Mahasiswa Udinus Berhasil Ditangkap

Kamis, 19 September 2024 16:20 WIB
3,5 Tahun Kepemimpinan Abdul Halim Muslih, 10 Ribu Warga Bantul Keluar dari Kemiskinan

3,5 Tahun Kepemimpinan Abdul Halim Muslih, 10 Ribu Warga Bantul Keluar dari Kemiskinan

Kamis, 19 September 2024 16:18 WIB
Sepanjang Tahun 2024, 35 Anak di Gunungkidul Jadi Korban Kekerasan Seksual

Sepanjang Tahun 2024, 35 Anak di Gunungkidul Jadi Korban Kekerasan Seksual

Kamis, 19 September 2024 15:44 WIB
Capaian Fisik 90%, Proyek Infrastruktur Kabupaten Sleman Siap Beroperasi di Akhir Tahun 2024

Capaian Fisik 90%, Proyek Infrastruktur Kabupaten Sleman Siap Beroperasi di Akhir Tahun 2024

Kamis, 19 September 2024 15:40 WIB
Geger Penemuan Mayat Anak Perempuan di Pantai Lebak Banten, Wajah Diperban Kencang

Geger Penemuan Mayat Anak Perempuan di Pantai Lebak Banten, Wajah Diperban Kencang

Kamis, 19 September 2024 15:39 WIB