“(Dia) menolak dukungan apa pun, menolak pemeriksaan medis, dia berada di sel dengan kondisi penahanan yang sangat sulit,” katanya.
Hingga setelah kabar kematian Khader Adnan, tiga roket meluncur dari jalur Gaza menuju wilayah Israel namun terjatuh di lahan terbuka dan semakin memanas hingga Selasa malam.
Di kota Hebron, masyarakat melakukan unjuk rasa dan ikut berduka atas kematian Khader Adnan.
Beberapa pengunjuk rasa melakukan aksi pembakaran ban dan melemparkan batu kepada pasukan Israel yang menembakkan gas air mata.
Sementara itu, dilansir dari Reuters, konflik Israel Palestina memanas ketika militer Israel mengatakan telah mengidentifikasi setidaknya 30 peluncuran roket yang memicu sirene di Israel selatan termasuk di Ashkelon, sekitar 14 km (9 mil) utara Gaza.
Dua roket mendarat di kota kecil Israel Sderot tepat di sebelah timur Gaza, melukai tiga orang, termasuk seorang warga negara asing berusia 25 tahun.
Pada Selasa malam, kepulan asap membumbung ke langit malam dan ledakan dapat terdengar saat militer Israel mencapai sasaran di seluruh Gaza termasuk lokasi pembuatan senjata dan kamp pelatihan Hamas, kelompok Islam yang memerintah Gaza.
Hingga akhirnya juru bicara Jihad Islam Palestina, Tareq Selmi mengumumkan bahwa pertempuran telah berakhir pada Rabu subuh dan pasukan Israel setuju untuk genjatan senjata. ****
Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com