Berita , D.I Yogyakarta
Peminat Program Transmigrasi di Bantul Tinggi, Kuota Berangkat Hanya 10 KK
HARIANE - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul kembali membuka pendaftaran program trasnimgrasi tahun 2025. Meski antusiame tinggi, hanya 10 kepala keluarga (KK) yang diproyeksikan bisa diberangkatkan tahun ini.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul, Rumiyati, menyebut, sebetulnya sudah ada puluhan pendaftar program trasnsmigrasi di Kabupaten Bantul, termasuk 40 KK yang mendaftar sebelum tahun 2025. Namun, karena keterbatasan anggaran, tidak semua pendaftar akan diberangkatkan.
"Yang 10 KK itu bukan kuota resmi, melainkan target anggaran dari Bantul. Kuota DIY tahun ini total 35 KK, tapi kami belum tahu jatah pasti untuk Bantul," ujarnya, Jumat (13/6/2025).
Rencananya, lokasi transmigrasi tahun ini berada di Paser (Kalimantan Timur) dan Sukamara (Kalimantan Tengah). Saat ini pihaknya masih menunggu pembagian lokasi dan teknis pelaksanaan dari pemerintah pusat.
Menurutnya, program transmigrasi 2025 ini akan mengikuti pola Trans Karya Nusantara, yang mengedepankan penempatan transmigran berdasarkan keahlian dan kesiapan usia kerja produktif. Komposisinya pun ditentukan yakni 25 persen peserta berusia di bawah 35 tahun dan 75 persen di atas 35 tahun, dengan batas usia maksimal 49 tahun.
"Komposisi ini hanya berlaku tahun 2025. Bisa saja tahun depan berubah, tergantung pola transmigrasi yang diterapkan pemerintah pusat," jelas Rumiyati.
Beberapa syarat lain yang wajib dipenuhi di antaranya adalah KTP Bantul atau domisili minimal dua tahun di Bantul, status menikah bagi calon kepala keluarga (usia 19–49 tahun), dan sehat jasmani rohani. Bagi pendaftar lajang di bawah 35 tahun, wajib memiliki sertifikat keahlian serta mengikuti pelatihan komponen cadangan di Magelang selama dua bulan.
"Pelatihan komponen cadangan ini wajib bagi usia muda, dan seleksinya dilakukan oleh TNI AD. Kami hanya memfasilitasi peserta dari Bantul," tambahnya.
Nantinya, peserta yang lolos seleksi akan diberangkatkan bersamaan, serta diberikan seluruh fasiltas penunjang, seperti rumah siap huni, sanitasi air bersih, lahan pekarangan, lahan usaha, bantuan modal Rp 15 juta per KK, serta jatah hidup selama 12-18 bulan tergantung kondisi lahan.
Namun, skema kepemilikan lahan mengalami perubahan. Jika sebelumnya lahan usaha diberikan dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) per individu, kini lahan usaha hanya akan diberikan dalam bentuk SHM komunal, yang dimiliki bersama oleh kelompok berisi 20 KK.
Kepala Disnakertrans Bantul Istirul Widilastuti menyebut, dalam program transmigrasi tersebut pihaknya memperlakukan sistem pendaftaran berkelanjutan, sehingga bagi warga yang belum diberangkat tahun ini akan diberangkatkan tahun berikutnya.
"Untuk keberangkatan biasanya di bulan Oktober Desember," jelasnya.