Berita , Jatim , Pilihan Editor
Pengembangan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Timur yang Lebih Murah, Jaga Pasokan Air Saat Kemarau
Tri Lestari
Pengembangan teknologi modifikasi cuaca di Jawa Timur. (Foto: Kominfo Jawa Timur)
Bahan semai berupa flare ini ditempatkan di tower GBG yang berada di wilayah pegunungan yang meliputi sejumlah kecamatan di Kabupaten Malang. Wilayah tersebut antara lain yaitu Wajak, Wagir, Tumpang, Karangploso, serta lokasi lainnya di Desa Pasanggrahan, Kota Batu, Malang.
Dalam pelaksanaannya, PJB juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di sekitar tower GBG.
Lebih lanjut, Mochamad Fauzi Iskandar juga menjelaskan bahwa teknologi yang sedang dikembangkan ini juga lebih murah.
“TMC GBG ini lebih murah dibandingkan TMC menggunakan pesawat. Nilai positifnya ialah efisiensi penggunaan sumber daya serta fleksibel dalam pelaksanaannya,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan bahwa pelaksanaan TMC GBG ini merupakan hasil kolaborasi yang dilakukan dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Perum Jasa Tirta I.
BACA JUGA : Wabah PMK di Jawa Timur Merebak, Begini Imbauan dari Pemerintah Kota SurabayaKerjasama ini juga dilakukan untuk mendukung green energy yang berkelanjutan dalam menanggulangi perubahan iklim, dampak pemanasan global serta mereduksi kerugian bencana akibat faktor iklim dan cuaca. Nantinya, teknologi ini juga akan diterapkan di DAS Citarum, Jawa Barat. Saat ini pelaksanannya telah memasuki tahap survei lokasi dan untuk ke depannya juga akan diterapkan di semua DAS seluruh Indonesia. Demikian informasi terkait pengembangan teknologi modifikasi cuaca di Jawa Timur yang lebih murah untuk menjaga pasokan air. ****