Opini

Penolakan Timnas Israel U-20, Standard Ganda FIFA serta Tawar Menawar Antara Olahraga dan Kemanusiaan?

profile picture Ichsan Muttaqin
Ichsan Muttaqin
Penolakan Timnas Israel U-20, Standard Ganda FIFA
Massa melakukan demontrasi penolakan keikutsertaan Timnas U-20 Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia. (Foto: Twitter/@PEFMISSIONS)

"Following the initial decisions adopted by the FIFA Council and the UEFA Executive Committee, which envisaged the adoption of additional measures, FIFA and UEFA have today decided together that all Russian teams, whether national representative teams or club teams, shall be suspended from participation in both FIFA and UEFA competitions until further notice. 

These decisions were adopted today by the Bureau of the FIFA Council and the Executive Committee of UEFA, respectively the highest decision-making bodies of both institutions on such urgent matters.

Football is fully united here and in full solidarity with all the people affected in Ukraine. Both Presidents hope that the situation in Ukraine will improve significantly and rapidly so that football can again be a vector for unity and peace amongst people."

Larangan ini muncul sebagai sikap politik FIFA dalam menentang invansi Russia ke Ukraina.

Sekilas, sikap ini menunjukkan bagaimana FIFA sebagai institusi tertinggi dalam dunia sepakbola sangat menjunjung kemanusiaan dan kedaulatan negara. 

Namun pertanyaannya, mengapa sanksi serupa tidak pernah diberikan pada Israel yang selama puluhan tahun membombardir Palestina dan Suriah dalam beberapa tahun terakhir?

Pertanyaan yang sama juga bisa ditujukan untuk sikap FIFA yang tak pernah memberi sanksi pada Amerika Serikat. 

Negara adi kuasa yang meluluhlantakkan sejumlah negara di Timur Tengah dengan berbagai tuduhan.

Terbaru, pada Jumat 24 Maret 2023, negara berkekuatan nuklir tersebut baru saja melakukan pengeboman terhadap Suriah yang sedang berupaya pulih dari musibah gempa.

AS beralasan, pengeboman itu adalah serangan balasan karena basecamp-nya diserang. Sebuah alasan yang lagi-lagi belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Dilaporkan The Cradle, pada Sabtu 25 Maret 2023, Militer AS baru saja menyelundupkan setidaknya 80 tangki bahan bakar berisi ratusan ton minyak dari Suriah menuju ke pangkalan mereka di Iraq.

Aksi penyelundupan itu dilakukan hanya beberapa jam setelah militer AS membombardir tambang di Conoco dan Al Omar di bagian Timur Laut Suriah yang menewaskan sejumlah warga negara tersebut.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Harga Emas Antam Hari ini Selasa 3 Juni 2025 Naik Fantastis, Berikut Info ...

Harga Emas Antam Hari ini Selasa 3 Juni 2025 Naik Fantastis, Berikut Info ...

Selasa, 03 Juni 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Selasa 3 Juni 2025 Stabil, Cek Rincian Lengkapnya ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Selasa 3 Juni 2025 Stabil, Cek Rincian Lengkapnya ...

Selasa, 03 Juni 2025
Waspadai Kasus Covid Baru, Dinkes Bantul Mulai Sosialisasi ke Fasyankes

Waspadai Kasus Covid Baru, Dinkes Bantul Mulai Sosialisasi ke Fasyankes

Senin, 02 Juni 2025
Persiapan Puncak Haji, PPIH Ingatkan Jemaah Bawa Barang Ini Saat Wukuf

Persiapan Puncak Haji, PPIH Ingatkan Jemaah Bawa Barang Ini Saat Wukuf

Senin, 02 Juni 2025
Pemda DIY Mulai Proses Relokasi TKP ABA ke Kotabaru

Pemda DIY Mulai Proses Relokasi TKP ABA ke Kotabaru

Senin, 02 Juni 2025
Kemunculan Buaya di Sungai Progo Pandak Bantul Gegerkan Warga

Kemunculan Buaya di Sungai Progo Pandak Bantul Gegerkan Warga

Senin, 02 Juni 2025
Kecelakaan Maut di Pemalang Hari ini, Pemotor Tewas Terlindas Truk

Kecelakaan Maut di Pemalang Hari ini, Pemotor Tewas Terlindas Truk

Senin, 02 Juni 2025
Dispar Bantul Raup Rp 2,5 Miliar Selama Bulan Mei 2025

Dispar Bantul Raup Rp 2,5 Miliar Selama Bulan Mei 2025

Senin, 02 Juni 2025
Gegara Laka Tunggal, Mobil Terbalik di Semarang dan Sebabkan Macet

Gegara Laka Tunggal, Mobil Terbalik di Semarang dan Sebabkan Macet

Senin, 02 Juni 2025
Hendak ke Ladang, Warga Gunungkidul Justru Tewas Usai Tertabrak Motor

Hendak ke Ladang, Warga Gunungkidul Justru Tewas Usai Tertabrak Motor

Senin, 02 Juni 2025