HARIANE – Bahas persiapan haji 2025, Kementerian Agama sepakat akan melanjutkan dan memperkuat kebijakan murur serta tanazul.
Hal tersebut dibahas dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Kebijakan, Rencana Kerja dan Peningkatan Pelayanan di Arab Saudi pada Kamis, 10 Oktober 2024 yang lalu.
“Kita akan memperkuat skema murur pada hadi 1446 H/2025 M,” ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid.
Kemenag Mulai Bahas Persiapan Haji 2025
Murur adalah pergerakan jamaah haji dari Arafah, melintas di Muzdalifah tanpa turun dari bus menuju ke Mina saat puncak haji.
Kebijakan murur pertama kali dilaksanakan pada momen haji 2024 dan terbukti mempercepat proses mobilisasi jamaah dari Muzdalifah ke Mina.
Tercatat, lebih dari 50 ribu jamaah haji Indonesia mengikuti murur dan berhasil mengurangi kepadatan di Muzdalifah.
Selain kebijakan murur, rencananya Kemenag juga akan menyipakan skema tanazul pada momen haji 2025 mendatang.
Yaitu sebagian jamaah yang hotelnya dekat dengan area jamarat, tidak menempati tenda di Mina alias kembali ke hotel masing-masing.
“Konsepnya mereka akan menginap pada malam hari di area dekat jamarat (tempat lontar jumrah) hingga mencukupi waktu mabit. Setelah itu, mereka kembali ke hotel untuk istirahat. Ini rencana akan ditetapkan bagi jemaah yang hotelnya di dekat jamarat,” lanjut Subhan Cholid.
Demi kelancaran skema tanazul, panitia juga akan menyiapkan katering bagi jamaah haji yang kembali ke hotel saat fase mabit di Mina.
Seperti yang diketahui, salah satu permasalahan yang kerap terjadi pada puncak haji adalah kepadatan di mobilisasi jamaah dari Muzdalifah ke Mina serta kepadatan tenda di Mina.