Berita
Pertunjukan Daerah Hingga Mainan Tradisional Gunungkidul Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
HARIANE - Gunungkidul merupakan daerah yang memiliki kekayaan budaya, adat tradisi, makanan tradisional, pertunjukan daerah, hingga mainan tradisional yang hanya dimiliki oleh Kabupaten Gunungkidul saja.
Kekayaan seperti ini terus dilestarikan oleh masyarakat karena memiliki cerita atau sejarah tersendiri. Merespon hal tersebut pemerintah daerah hingga pusat pun melakukan kajian dan penetapan sebagai warisan budaya tak benda agar tetap dilestarikan dan tidak diklaim dari daerah-daerah lain.
Kepala Kundha Kabudayan Gunungkidul, Chairul Agus Mantara mengatakan, setidaknya sampai dengan sekarang ini ada 24 pertunjukan tradisional, makanan tradisional, adat istiadat yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai warisan budaya tak benda.
Diantaranya adalah Rinding Gumbeng, Wayang Beber Remeng Mangunjoyo, Kethek Ogleng, Tayub Yogyakarta, Kampung Pitu, Sadranan Logantung, Sadranan Alas Wonosadi, Sadranan Gunung Genthong dan Cupu Panjolo.
Tradisi Cing-Cing Goling, Madilakhiran Wonontoro, Rasulan, Upacara Adat Gumbregan, Upacara Tradisi Babad Dalan, Ngalangi, Wayang topeng, permainan tradisional Gerit-gerit lancung, Sego Pari Gogo, Wader Liwet, Thetelan, Sadranan Mbah Jobeh, Upacara Adat Kirim Dowa, Sadranan Gunung Gambar, dan Jangan Lombok Ijo yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai warisan budaya tak benda.
“Ada banyak sekali tradisi yang dimiliki masyarakat Gunungkidul dan masih terus dilakukan sampai sekarang untuk menghormati leluhur dan bentuk rasa syukur. Selain itu, untuk makanan khas pun juga masih terus diproduksi dan dikonsumsi sebagai icon atau khas di masing-masing daerah,” kata Chairul Agus Mantara.
Sebanyak 24 item budaya Gunungkidul yang masih eksis dan dilestarikan sebagai warisan budaya tak benda ini juga mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual. Lebih anjut ia mengungkapkan dengan adanya pengakuan tersebut maka juga bisa menambah nilai plus bagi Gunungkidul. Kebudayaan juga memiliki peranan penting bagi majunya pariwisata daerah.
“Tentu dengan warisan kebudayaan tak benda yang dimiliki Gunungkidul ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan,” jelasnya.
Sementara itu, Penanggung Jawab Kajian Warisan Budaya Tak Benda Kundha Kabudayan Gunungkidul, Hadi Ismanto mengatakan, tahun 2023 lalu ada beberapa makanan tradisional, pertunjukan hingga permainan tradisional yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai warisan budaya tak benda. Mulai dari Sego Wader Liwet khas Klayar, Kapanewon Ngawen, hingga Permainan tradisional Gerit-gerit Lancung dari Kalurahan Pundungsari, Semin.
“Gerit-gerit lancing ini merupakan permainan anak-anak jaman dulu seperti Cublak-cublak suweng ada nyanyiannya. Jadi tembang atau syair yang mengiringi permainan ini menyindir kaum pria yang setiap harinya hanya berjudi tanpa menghiraukan aktivitas para perempuan dan anak,” kata Hadi Rismanto. ****