HARIANE - PT PLN (Persero) dan Muhammadiyah membangun Nota Kesepahaman untuk melawan perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara keduanya di gedung Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Jl. KH Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Jumat 5 Desember 2024
Sebagai bagian dari kemitraan ini, PLN dan Muhammadiyah mengambil komitmen serius untuk turut serta dalam melambatkan laju pemanasan global dan bahkan mendinginkan bumi.
Langkah pertama yang akan diimplementasikan adalah pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah lokasi strategis seperti kantor Muhammadiyah, sekolah Muhammadiyah dan Rumah Sakit Muhammadiyah.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi jejak karbon serta mendukung penggunaan energi bersih.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap langkah proaktif yang diambil Muhammadiyah dalam perang melawan perubahan iklim.
Ia menekankan bahwa langkah pembangunan PLTS merupakan bagian integral dari visi PLN untuk memajukan energi terbarukan yang ramah lingkungan.
“Kerjasama ini merupakan upaya konkret kami dalam menanggulangi perubahan iklim. Bagaimana PLN dan Muhammadiyah dapat menjadi agen yang memperlambat pemanasan global, bahkan mendinginkan bumi,” ujar Darmawan dikutip dari Muhammadiyah.
Selain itu, Darmawan Prasodjo juga menyoroti pengalamannya sebagai pembicara di Global Forum for Climate Change yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah.
Pengalaman ini, katanya, menjadi pendorong untuk mengaplikasikan kebijakan yang lebih ramah lingkungan dalam kerangka konsep rahmatan lil’alamin.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengapresiasi langkah maju yang diambil PLN dalam transisi ke energi terbarukan.
Haedar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN atas kerjasama yang terjalin, dengan keyakinan bahwa PLN, sebagai lembaga yang dekat dengan kebutuhan masyarakat, akan memberikan manfaat optimal bagi Indonesia.