Mendapati situasi itu FM merasa kaget dan bingung, kemudian ia bergegas lari ke arah pintu untuk keluar kamar demi menyelamatkan diri karena menyadari pria tersebut memiliki niat buruk.
"Saya nyadari dia ada niat buruk, karena posisi saya di lantai tiga cuma sendiri kalau saya tidak kabur, saya lebih dalam bahaya," ujar dia.
Niat FM untuk keluar dari kamar pun gagal ketika dirinya tersandung hingga terjatuh dan berhasil ditangkap pria itu.
Pria tersebut berhasil memegangi tangannya dan tengkuk kepalanya untuk ditarik lalu diarahkan ke arah kemaluan pelaku.
Korban pelecehan seksual di Sleman tersebut kemudian berontak dan berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari cengkeraman pelaku.
Dengan segala upaya, FM mendorong pelaku agar bisa berlari ke arah tangga menuju lantai dua.
Karena berniat mencari pertolongan, FM kemudian berteriak sekencang-kencanganya.
Namun pada saat yang sama pria tersebut masih juga menarik tangan dan berusaha menutup mulut FM.
Masih dalam upaya membebaskan diri, FM kemudian menggigit jari pelaku. Mulut FR bisa bebas, akan tetapi pelaku kembali menarik kepala korban lebih kencang seolah hendak dipiting.
FM yang terus berontak sambil berteriak minta tolong membuat pelaku kian keras menjambak rambut korban.
Tangan FR berupaya melepas jambakan, sementara tangan satunya sekuat tenaga mendorong badan pelaku.
"Tapi jambakannya makin kenceng. Saya sambil terus teriak-teriak. Alhamdulillah nggak lama, saya dengar suara Bapak Kos naik. Waktu Bapak Kos naik posisi saya masih dijambak dan dipiting. Saya lari ke bawah," ungkapnya.