Tuai Pro-Kontra, Umur Korea dan Umur Internasional Akan Sama di Era Presiden Baru Korsel
HARIANE - Umur Korea dan umur internasional selalu menjadi permasalahan yang membingungkan terutama bagi warga asing yang berada di Korea Selatan.Umur Korea dan umur internasional yang berbeda hingga 2 tahun ini dirasa telah menjadi polemik oleh presiden baru Korea Selatan (Korsel).Karena itulah, salah satu pernyataan dalam pidatonya pada saat kampanye mengenai umur Korea dan umur internasional ini menjadi perdebatan.
Sebelum membahas reaksi pro atau kontra yang ada, akankah lebih baik jika membahas apa yang dimaksud dengan umur Korea dan umur internasional dahulu.Dilansir dari News MT pada artikelnya yang diunggah pada tanggal 10 Maret 2022, saat kampanye presiden baru Korea, Presiden Yoon Suk Yeol menyampaikan beberapa hal yang ingin diubahnya dari Korsel termasuk salah satunya adalah usia Korea ini. Umur Korea dan umur internasional sempat disinggung Presiden Korea Yoon Suk Yeol sebelum menjabat. (Foto: Instagram/ sukyeol.yoon)Presiden Yoon Suk Yeol berjanji akan menyatukan metode perhitungan usia legal dengan usia yang diterima secara global di dunia saat ini untuk diterapkan dalam kehidupan sosial di Korsel.Di Korea, cara menghitung umur ada tiga yaitu yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kalender Gregorian, dan yang terakhir usia penuh.Umur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari ini dapat dihitung dengan cara pada saat lahir, anak dianggap telah berusia 1 tahun, yang kemudian umurnya akan bertambah 1 tahun lagi setiap tanggal 1 tahun berikutnya.Selanjutnya, umur menurut kalender Gregorian. Umur berdasarkan kalender Gregorian adalah umur yang dihitung dari tahun lahir seseorang.Dalam undang-undang yang dimiliki Korsel saat ini, umur Gregorian diterapkan sebagai standar untuk pajak, perawatan medis, dan kesejahteraan, serta pada beberapa undang-undang, seperti undang-undang perlindungan pemuda dan undang-undang dinas militer.